Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) mencatatkan laba bersih Rp69,25 miliar sepanjang 2023, berbalik dari kondisi rugi sebesar Rp400,73 miliar pada 2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Sabtu (16/3/2024) laba bersih BKSW ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 15,2% menjadi Rp525,64 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp456,28 miliar pada 2022
Sejalan dengan ini, Bank QNB Indonesia mencatat margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) di level 3,83% pada 2023, naik 64 basis poin (bps) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 3,19%
Selanjutnya, pada rasio profitabilitas, sepanjang 2023 BKSW mencatatkan perbaikan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) ke zona positif menjadi 1,65% dari yang sebelumnya terparkir minus di level 11,74%
Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) BKSW pun berada di level 0,48% dari yang sebelumnya terparkir di zona negatif 2,42% sepanjang 2022.
Tak hanya itu, Bank QNB Indonesia juga telah menekan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) hingga 4.007 bps menjadi 94,53% pada 2023 dari 134,6% pada 2022. Makin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Adapun dalam hal intermediasi, Bank QNB Indonesia menyalurkan total kredit sebesar Rp5,95 triliun pada 2023, turun signifikan 52,72% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,66 triliun. Alhasil, aset bank turut menurun 29,69% menjadi Rp11,75 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp16,72 triliun pada 2022.
Seiring dengan kinerja kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) Bank QNB Indonesia mengalami kenaikan. Tercatat, NPL gross berada di level 0,77% dari sebelumnya 0,38%. NPL net pun berada di level 0,09% dari sebelumnya 0,08%
Terakhir, dari sisi pendanaan, perseroan telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp6,34 triliun, susut 40,22% dibanding tahun sebelumnya Rp8,57 triliun. Bahkan, dana murah atau current account savings account (CASA) juga mengalami penurunan hingga 40,5% menjadi Rp1,21 triliun pada 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,03 triliun pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel