Bisnis.com, JAKARTA - Berdalih akibat imbas pandemi sejak awal 2020, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan target produksi sebanyak 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan 12.000 juta standar kaki kubik per hari gas (MMscfd) pada 2030 bakal meleset.
Sejumlah skenario onstream dari lapangan skala menengah dan besar sepanjang 2025 sampai dengan 2027 tidak begitu kuat untuk mengerek produksi ke target optimistis yang tertuang dalam program jangka panjang atau long term plan (LTP) 1 juta bopd dan 12.000 MMscfd.
Baru-baru ini, SKK Migas menginformasikan Komisi VII yang membidangi urusan energi terkait rencana pemunduran target LTP paling lambat 3 tahun lebih molor dari target awal yang ditenggat 2030. Adapun, target LTP itu merupakan hasil hitung-hitungan SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) pada 2019 lalu.