Krisis Ekonomi Argentina: Inflasi Meroket, Warga Cari Makanan di Tempat Sampah

Bisnis.com,18 Mar 2024, 15:05 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Gedung-gedung tampak terlihat dari pinggir Sungai Rio de Plata, Buenos Aires, Argentina/Bisnis-Feni Freycinetia

Bisnis.comJAKARTA - Argentina kini dilanda krisis perekonomian dalam beberapa dekade seiring dengan melonjaknya inflasi hingga lebih dari 250%. Diketahui bahwa banyak masyarakat yang mencari makanan dari barang-barang yang sudah dibuang. 

Mengutip Reuters, Senin (18/3/2024) Presiden Argentina Javier Milei diketahui sedang berusaha untuk menekan inflasi sebesar tiga digit untuk melakukan penghematan yang ketat. 

Adapun, langkah tersebut memang dapat meningkatkan keuangan negara. Namun, hal ini sangat menekan masyarakat. 

“Kami memiliki beberapa wadah di belakang tempat sampah dibuang dan ketika Anda membawa sebuah kotak, Anda melihat 20 orang mendatangi Anda untuk melihat apa yang bisa mereka bawa sebagai sepiring makanan ke meja mereka,” jelas seorang penjual buah dan sayuran di Buenos Aires Sandra Boluch.

Boluch juga menuturkan bahwa kondisi ini dinilai sulit dan menyedihkan, menimbang banyaknya orang yang sudah lanjut usia. Dia juga mengatakan bahwa "dompet" orang-orang sangat menderita. 

Kemudian, seorang pria berusia 62 tahun yang sedang mencoba untuk berbelanja di pasar grosir untuk mendapatkan penawaran, Ines Ambrosini, juga mengatakan bahwa dampak dari harga makanan sangat parah. 

“Semuanya membutuhkan banyak uang, makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, daging, produk susu. Datang ke pasar-pasar ini membantu Anda lebih menjaga dompet Anda," terangnya. 

Laporan pada bulan lalu menunjukan bahwa kemiskinan di Argentina telah mendekati 60% dari 40% pada 2023. Hal ini memberikan tekanan pada rencana reformasi dan pemotongan belanja Milei. 

Milei juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi krisis yang ada. Contohnya seperti pemotongan belanja negara, menargetkan subsidi untuk hal-hal seperti utilitas dan transportasi, serta berupaya menyederhanakan program kesejahteraan.

Pemerintah juga mendevaluasi peso lebih dari 50% pada Desember 2024 yang mendorong inflasi lebih lagi. Harga-harga dalam dolar sudah meningkat dan masyarakat negaranya merasakan dampaknya. 

Berdasarkan laporan pada Selasa (12/3) diketahui juga bahwa inflasi bulanan Februari 2024 mencatatkan sebesar 13,2%, melambat dari perkiraan. 

Kemudian, tingkat inflasi tahunan pada Februari 2024 meningkat menjadi 276,2%, yang juga lebih rendah dari perkiraan sebesar 282,1%.

Walaupun angka tersebut lebih rendah dari perkiraan, nyatanya angka tersebut memperkuat posisi Argentina sebagai negara inflasi terburuk di dunia, sehingga daya beli masyarakat melemah dan meningkatnya kemiskinan.

Sang Presiden juga telah memberi isyarat bahwa bulan ini bisa menjadi lebih rumit, karena adanya sinyal perekonomian yang tampak suram dengan menurunnya penjualan aktivitas dan produksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini