IFG Incar Posisi Market Leader Asuransi Umum di Indonesia

Bisnis.com,19 Mar 2024, 14:29 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta. Jasindo merupakan salah satu unit bisnis dari BUMN IFG. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Holding asuransi dan penjaminan milik negara (BUMN), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group (IFG) menyebut akan meningkatkan pangsa pasar bisnis bisnis asuransi umum dan menjadi market leader nomor satu pada tahun keempat pembentukannya.

Upaya menjadi perusahaan asuransi umum terbesar ini akan dicapai dengan mengandalkan sinergi antar anggota holding. Ada beberapa perusahaan asuransi umum di bawah holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut antara lain Saat ini, PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). 

“IFG bersama dengan anggota holdingnya berkomitmen untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di sektor asuransi umum,” kata Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha kepada Bisnis, Selasa (19/3/2024). 

Untuk mewujudkan hak tersebut, Oktarina mengatakan fokus IFG saat ini adalah mendorong anggota holding untuk meningkatkan value proposition. Serta melakukan penetrasi pasar yang lebih dalam, dan menciptakan keunggulan kompetitif melalui sinergi antaranggota Holding IFG. 

Oktarina mengatakan salah satu yang sedang pihaknya kembangkan dan perkuat adalah peran perusahaan asuransi di ekosistem IFG yang harus bisa berperan menjadi risk manager partner bagi mitra maupun nasabahnya. Di sisi lain, lanjut Oktarina, IFG juga memastikan operational excellence semua anggota holding dengan memanfaatkan teknologi informasi. 

“Pasalnya, operational excellence merupakan kebutuhan dasar dalam berkompetisi di pasar dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” kata Oktarina, 

Ke depannya, dengan semangat transformasi, IFG bertekad untuk memberikan kontribusi berkelanjutan terhadap perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Indonesia, khususnya dalam sektor asuransi, penjaminan, dan investasi.

Tahun ini IFG bakal melakukan digitalisasi proses bisnis yang terintegrasi di ekosistem IFG sehingga IT dapat menjadi pendorong utama untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi IFG terhadap IKNB.

Sebagai informasi, IFG sendiri dibentuk untuk penguatan industri asuransi, mencakup tiga hal, yakni restrukturisasi perusahaan asuransi untuk memberi solusi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat, perbaikan dan penguatan tata kelola manajemen risiko dan pengawasan, serta membangun sinergi yang lebih kompetitif sehingga dapat mempercepat pertumbuhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini