Utang di Paylater Tembus Rp5,54 Triliun pada Januari 2024

Bisnis.com,19 Mar 2024, 19:19 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Ilustrasi sistem pembayaran dengan metode Paylater/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap bahwa piutang pembiayaan produk bayar sekarang bayar nanti atau Buy Now Pay Later (BNPL) sebesar Rp5,54 triliun pada Januari 2024.

Data OJK menunjukkan bahwa piutang pembiayaan BNPL meningkat 21,66% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,56 triliun. Alhasil, porsi piutang pembiayaan BNPL terhadap total piutang pembiayaan adalah 1,17% pada Januari 2024.

Dari sisi tingkat kesehatan keuangan, OJK mencatat rasio non-performing financing (NPF) gross BNPL per Januari 2024 menjadi 3,30% dari 4,06% pada Januari 2023.

Sementara itu, NPF neto BNPL juga mengalami penurunan menjadi 0,74% per Januari tahun ini dari sebelumnya 0,86% per Januari 2023.

Beralih ke sisi aset, BNPL mencatat aset BNPL mengalami pertumbuhan 37,89% yoy dari Rp6,62 triliun menjadi Rp9,12 triliun. Dengan demikian, porsi Aset BNPL terhadap total aset perusahaan pembiayaan adalah 1,64%.

Lebih lanjut, apabila dilihat dari jumlah kontraknya, porsi BNPL mendominasi total kontrak perusahaan pembiayaan.

OJK mencatat pada Januari 2024, jumlah kontrak BNPL adalah sebesar 80,42 juta kontrak, dengan porsi sebesar 82,59% dari total kontrak perusahaan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini