Rupiah Ditutup Menguat Saat KPU Umumkan Prabowo-Gibran Menang Pilpres

Bisnis.com,21 Mar 2024, 15:34 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp15.668,5 pada perdagangan hari ini, Kamis (21/3/2024). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,35% ke Rp15.668,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,04% ke 103,35.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,01%, dolar Singapura naik 0,09%, dolar Taiwan naik 0,03%, won Korea Selatan naik 1,27%, dan peso Filipina naik 0,17%. Kemudian rupee India naik 0,35%, yuan China melemah 0,02%, ringgit Malaysia naik 0,54%, dan baht Thailand turun 0,03%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya menuturkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diharapkan dan para pembuat kebijakan masih memproyeksikan penurunan suku bunga AS sebanyak tiga kali pada tahun ini, bahkan ketika inflasi tetap tinggi.  

Proyeksi ekonomi triwulanan The Fed yang diperbarui menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak termasuk makanan dan energi meningkat sebesar 2,6% pada akhir tahun, dibandingkan dengan 2,4% dalam proyeksi yang dikeluarkan bank sentral AS pada bulan Desember. 

Pandangan kebijakan baru ini juga meningkatkan prospek perekonomian AS. Para pengambil kebijakan kini memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,1% tahun ini dibandingkan dengan 1,4% yang diproyeksikan pada bulan Desember, sementara tingkat pengangguran diperkirakan berakhir pada tahun 2024 sebesar 4%, dibandingkan 4,1% yang diperkirakan pada akhir tahun lalu. 

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dengan kekuatan yang tidak terduga dalam data harga konsumen baru-baru ini, pandangannya adalah inflasi akan bergerak turun secara bertahap dan berada dalam jalur yang agak bergelombang. 

Namun, bank-bank sentral utama sebagian besar mengambil langkah yang sama karena mereka berencana menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan, karena perekonomian melambat dan inflasi terus melambat. 

Dari dalam negeri, sentimen datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang telah mengumumkan hasil penetapan rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pengumuman penetapan tersebut dilakukan dalam Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan suara Nasional Pemilihan Umum 2024.

Berdasarkan penetapan tersebut diketahui pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meraih suara terbanyak dalam Pilpres 2024.  

Jumlah suara sah secara nasional sebanyak 164.227.475 sebagaimana dtercantum dalam formulir model D Hasil Nasional PPWP. 

Selain itu, saat penetapan hasil Pemilu 2024 diumumkan, di luar gedung KPU terjasi demonstarsi yang dilakukan oleh massa paslon satu dan paslon tiga. 

"Akan tetapi, demonstrasi massa dalam kondusi kondusif dan tidak terjadi huru-hara, sehingga kondisi kondusip ini membuat pasar merespons positif sehingga mata uang garuda menguat," ucap Ibrahim, Kamis (21/3/2024).

Adapun pada perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah bergerak berfluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.630-Rp15.680 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini