Soal Rencana IPO di Bursa, CIMB Niaga Finance: 3-4 Tahun Mendatang

Bisnis.com,22 Mar 2024, 09:15 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman (keempat kanan) menyerahkan bantuan kepada Perwakilan RS Polri Kombes Pol Drg. Saljiyana, DFM di Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance bicara soal rencana melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO).

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengungkap perseroan masih memiliki rencana ke sana. Namun targetnya bukan tahun ini, tetapi sekitar tiga sampai empat tahun ke depan. 

“Rencananya sekitar tiga sampai empat tahun ke depan [IPO],” kata Ristiawan kepada Bisnis, Kamis (21/3/2024). 

Ristiawan memastikan bahwa rencana IPO tetap menjadi prioritas perseroan sembari mematangkan persiapan dan juga kehandalan tim. Dengan harapan, proses IPO bisa berjalan mulus dalam waktu dekat.

Untuk pendanaan saat ini, Ristiawan bilang, perseroan masih mengandalkan joint financing dengan induk usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) serta kredit perbankan.  Selain itu, peseroan juga akan kembali menerbitkan surat utang dalam bentuk sukuk pada tahun ini. 

Ristiawan mengatakan sukuk tersebut menjadi langkah awal agar investor di pasar modal mengenal CNAF lebih baik lagi. 

“Untuk tahun ini, CNAF berencana untuk mengeluarkan Penawaran Umum Berkelanjutan [PUB] dengan harapan CNAF dapat menerbitkan sukuk dalam waktu yang lebih singkat di hari kemudian. Dengan penerbitan sukuk, CNAF berencana untuk mempersiapkan menjadi perusahaan go public,” tuturnya. 

Penerbitan sukuk tersebut juga untuk mendukung peningkatan bisnis perseroan pada 2024. Sekaligus mendorong penyaluran pembiayaan syariah perseroan. 

Terlebih tahun ini, perseroan mengutamakan penyaluran pembiayaan syariah dan melakukan diversifikasi pendanaan syariah. Sejalan dengan strategi tersebut maka CIMB Niaga Finance memilih untuk menerbitkan sukuk. 

Diketahui, CIMB Niaga Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru menjadi Rp10 triliun pada 2024. Angka tersebut meningkat 15% secara tahunan (year on year/yoy) dari target pembiayaan baru tahun 2023 sebesar Rp8,5 triliun.  Sementara itu, CIMB Niaga Finance berhasil mencatatkan pembiayaan baru sebanyak Rp8,94 triliun per Desember 2023 atau tumbuh sebesar 14% yoy apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp7,87 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini