Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perbankan memproyeksikan peluang kinerja kredit yang moncer pada semester I/2024. Proyeksi tersebut terjadi di tengah suku bunga acuan yang masih akan tinggi.
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan mengatakan pihaknya memang sejak awal memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) masih tinggi pada semester I/2024. Tren bunga acuan baru akan beranjak turun bertahap per semester II/2024.
"Dengan kondisi itu pertumbuhan kredit pada paruh pertama 2024 akan lebih mild," kata Lani kepada Bisnis pada Kamis (21/3/2024).
Meskipun begitu, CIMB Niaga sendiri optimistis target kredit tumbuh 8% keseluruhan tahun ini akan tercapai.
Sementara itu, Lani mengatakan terdapat sejumlah peluang yang akan menjadi pendorong pertumbuhan kredit pada semester I/2024. "Pada paruh pertama kredit untuk ritel atau konsumer dan UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] akan cukup baik. Adapun, yang akan kecil pertumbuhan atau mungkin flat adalah kredit korporasi," tuturnya.
Pada paruh pertama 2024, CIMB Niaga sendiri sudah mulai menggenjot kredit di segmen konsumernya. Emiten bank berkode BNGA ini misalnya mendorong kredit konsumer dengan menggelar pameran travel atau Cathay Pacific Travel Fair 2024.
Pada pameran itu, CIMB Niaga menebar promo bagi pemilik kartu kredit, kartu syariah iB, dan kartu debit CIMB Niaga.
Nasabah yang membeli tiket pesawat Cathay Pacific dengan menggunakan kartu kredit premium misalnya berkesempatan mendapatkan cashback hingga Rp1,4 juta, serta extra cashback hingga Rp600 ribu untuk nasabah CIMB Preferred/CIMB Private Banking dan XTRA Savers Valas.
Nasabah juga bisa mendapatkan cicilan 0% sampai 12 bulan dan hemat hingga 100% dengan menukarkan Poin Xtra CIMB Niaga yang sudah dimiliki.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga mendongkrak kredit konsumer pada paruh pertama 2024 dengan menggelar event BCA Expoversary 2024. BCA menebar sederet promo bunga spesial, di antaranya suku bunga KPR 2,67% per tahun, fix 1 tahun dengan diskon asuransi jiwa 10% serta diskon biaya administrasi 50%.
Terdapat pula bunga spesial kredit kendaraan bermotor 2,67% flat per tahun tenor 1 tahun dan program DP 0% untuk KKB serta kredit sepeda motor BCA.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan BCA optimistis pada awal tahun ini permintaan kredit konsumer moncer. "Terbangunnya finansial inteermediasi, tugas kita lepas kredit, untuk KPR [kredit pemilikan rumah], KKB [kredit kendaraan bermotor] dengan promo. Karena consumer goods, harus ada special promo," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu mengatakan bahwa kinerja kredit tahun ini memang akan terdorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan.
"Tahun lalu KPR tumbuh dobel digit, padahal suku bunga sejak tahun lalu sudah tinggi," ujarnya. Pada tahun ini, BTN menargetkan pertumbuhan kredit di level 11%.
Adapun, dalam Rapat Dewan Gubernur Maret (RDG) BI 2024 pada 19 Maret 2024 dan 20 Maret 2024, BI masih memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024.
Sebelumnya, BI telah mempertahankan suku bunga acuan selama 4 bulan sejak dinaikkan terakhir pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bps).
BI sendiri memproyeksikan penurunan suku bunga acuan pada tahun ini baru akan terjadi pada semester II/2024. "Kami melihat ruang terbuka penurunan BI rate di semester II/2024. Bisa maju, bisa mundur, faktor-faktor penentu salah satunya inflasi," tutur Perry.
Sementara itu, BI mencatat kredit perbankan setidaknya hingga Februari 2024 tumbuh di level 11,28% secara tahunan (year on year/yoy).
Kredit perbankan pada Februari 2024 sedikit melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya atau Januari 2024 yang mampu tumbuh 11,83% yoy.
Perry mengatakan kredit perbankan terus meningkat sehingga mendukung upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Pertumbuhan kredit terutama terjadi di sektor pertanian, pertambangan, konstruksi, perdagangan jasa sosial, dan jasa dunia usaha," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel