Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) buka suara soal nasib proses investasi perseroan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang belum kunjung terealisasi pembangunannya.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan sejauh ini pihaknya terus berkomunikasi sambil mengikuti arahan dari Badan Otorita IKN, termasuk diskusi mengenai penetapan lokasi.
“Saat ini, kami berada di tahap komunikasi dan koordinasi. Otorita IKN [OIKN] tentu punya tugas yang enggak mudah. [Apalagi] waktunya juga lumayan tight [ketat]. Kita terus berkoordinasi dan mengikuti apa yang terbaik yang diharapkan pemerintah,” ucapnya di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis (21/3/2024)
Adapun, dirinya menilai bahwa OIKN saat ini terus berhati-hati dalam mempelajari rencana investor yang ingin membangun di ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Terlebih, banyak pihak yang diharapkan dapat mendukung pembangunan IKN.
Selain ekspansi ke IKN, emiten berkode saham BBCA juga mendirikan kantor cabang demi memenuhi solusi finansial di Indonesia Timur.
“Papua kita kemarin [buka cabang], kemudian Nusa Tenggara buka kantor cabang. Jadi, ekspansinya lebih luas lebih [tidak hanya IKN],” ujarnya.
Sebagaimana informasi, sebelumnya Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono sempat menjelaskan bahwa keterlambatan realisasi pembangunan financial center BCA di IKN disebabkan oleh adanya permasalahan lahan, lantaran diambil oleh investor lain.
BCA saat ini tengah menunggu kembali alokasi lahan yang tersedia di IKN. Alhasil, saat ini, Agung menyebut OIKN bersama dengan BBCA tengah melakukan koordinasi untuk melakukan pencarian lahan yang sesuai.
"Jadi, BCA kita cari lagi lahannya, dia harus sabar lagi. Masih banyak lahannya tapi sedang dicari yang sesuai," tambahnya.
Kendati demikian, Agung memastikan bahwa komitmen BBCA untuk menyuntik pembangunan mega proyek IKN terus berlanjut. Dengan demikian, dia berharap BBCA dapat segera merealisasikan komitmen investasinya.
"Minatnya sudah jalan on paper sudah jalan, tinggal lokasi saja. Ya namanya beli lahan pasti kan harus dapat yang pas," tegas Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel