Sri Mulyani Wanti-wanti, Inflasi Pangan Bisa Gerus Daya Beli Masyarakat

Bisnis.com,25 Mar 2024, 11:35 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Maret pada Senin (25/5/2024). Dok Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan bahwa inflasi pangan bisa menggerus daya beli masyarakat, khususnya kelas bawah. 

Sri Mulyani mengatakan inflasi di Indonesia termasuk relatif terjaga baik atau rendah. Realisasi inflasi secara year to date (YTD) saat ini masih 0,41% dan untuk inflasi tahunan atau year on year (yoy) di lebel 2,75%.

"Dari komponen inflasi terlihat di sini headline inflation yang tadi 2,75% yoy atau 0,41% ytd untuk, core inflation stabil 1,68%, administered price 1,67%. Jadi semuanya masih rendah dan stabil di bawah," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/3/2024). 

Sementara itu, dia mengungkapkan kontribusi inflasi yang mengalami kenaikan pada Februari 2024 atau saar Ramadan, yaitu volatile food, utamanya harga beras.

Meski harga beras pada Maret 2024 mulai melandai, beberapa komoditas jelang Hari Raya Idul Fitri sudah mengalami kenaikan, antara lain telur ayam, minyak goreng, bawang putih, gula pasir, dan daging sapi.

"Nah, ini perlu kita waspadai karena inflasi terutama dari harga pangan langsung mempengaruhi pada daya beli masyakat, khususnya kelas bawah,"

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan ada banyak langkah yang dilakukan pemerintah termasuk d ari APBN.

"APBN akan mendukung kementerian dan lembaga untuk menstabilkan harca supaya mayarakat dapat affordable terhadap harg pangan tersebut," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini