Bawaslu: Prabowo-Gibran Paling Sering Dibully di Internet Selama Pemilu 2024

Bisnis.com,25 Mar 2024, 15:21 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya saat tiba dilokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka paling sering menjadi target serangan di internet selama kampanye Pemilu 2024.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengawasan siber atau aktivitas digital selama kampanye Pemilu 2024. Hasilnya, Bawaslu mencatat ada 355 dugaan pelanggaran konten.

“Bahwa ujaran kebencian diidentifikasi menjadi jenis dugaan pelanggaran paling banyak yaitu 340 atau 96%,” kata Bagja dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Dia mendetailkan, dari 355 dugaan pelanggaran konten itu, Prabowo-Gibran paling banyak disasar. Bahkan, hampir setengahnya.

“Serangan siber paling banyak diterima paslon 02 sebanyak 161 atau 45%,” ujar Bagja.

Sementara itu, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menerima 117 serangan atau 33% dari total konten yang diduga melanggar. Sementara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD menerima 64 sedang atau 18% dari total konten yang diduga melanggar.

Bagja mengatakan, pengawasan siber oleh Bawaslu itu dilakukan pada periode kampanye 28 November 2023 - 10 Februari 2024. Menurutnya, Facebook menjadi platform dengan jumlah dugaan pelanggaran paling banyak.

“Facebook merupakan platform yang jumlah dugaan pelanggaran paling banyak yaitu 33%. Sedangkan YouTube Paling sedikit yaitu 0,6%,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini