Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) bersyukur bisa hattrick alias menang tiga kali secara berurutan dalam ajang pemilihan legislatif (pileg) yaitu pada 2014, 2019, dan terakhir 2024. Padahal, PDIP merasa 'digempur' dari berbagai arah pada Pileg 2024.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan pihaknya sudah melakukan rapat internal pada Senin (25/3/2024) untuk sikapi hasil Pileg 2024. Menurut perkiraan mereka, PDIP akan mengantongi 110 kursi DPR RI.
Meski jumlah tersebut berkurang hingga 18 kursi dari perolehan kursi PDIP di DPR kini, namun PDIP tetap bersyukur diproyeksikan tetap menjadi peraih kursi terbanyak.
"Setidaknya di tengah gempuran yang sangat dahsyat, sebagai ujian sejarah PDI Perjuangan, kami bisa mempertahankan posisi sebagai pemenang pemilu tiga kali berturut-turut," ujar Hasto dalam konferensi pers di Kantor PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).
Menurut politisi asal Yogyakarta ini, bukan perkara mudah bagi PDI Perjuangan bisa unggul dalam Pileg 2024. Hasto mengklaim terjadi banyak penyalahgunaan kekuasaan yang merugikan PDIP.
"Bahkan sekarang pun masih banyak intimidasi dilakukan. Itu menjadi sisi gelap demokrasi di Indonesia yang oleh para pakar dan dikatakan Pak Jusuf Kalla dikatakan sebagai pemilu paling brutal," katanya
Oleh sebab itu, Hasto berharap seluruh kader PDIP menyikapi hasil Pileg 2024 dengan optimis. Apalagi, lanjutnya, perolehan kursi parlemen PDIP di tingkat kabupaten/kota diproyeksikan mengalami peningkatan dibandingkan 2019.
Dia mengungkapkan, jumlah kursi yang diperoleh PDIP di tingkat kabupaten/kota sebanyak 2.823 kursi atau meningkat 17 kursi dibandingkan Pileg 2019.
Hasto pun berpendapat, gempuran terhadap PDIP hanya berhasil di tingkat DPR RI dan DPRD provinsi. Sebaliknya, kekuatan PDIP di tingkat kabupaten/kota ke bawah semakin mengakar ke masyarakat.
"Bahkan, ketua DPRD dari PDI Perjuangan berdasarkan penghitungan yang ada itu 152 ketua DPRD di tingkat kabupaten/kota atau 30 persen, sementara wakil ketua di 157 kabupaten/kota," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel