IHSG Incar 7.400, Cek Rekomendasi Saham dan Sektor Potensi Cuan

Bisnis.com,25 Mar 2024, 07:41 WIB
Penulis: Hafiyyan
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih dalam tren menguat mengejar level 7.400 pada hari ini, Senin (25/3/2024). RHB Sekuritas memberikan rekomendasi saham dan sektor saham pilihan.

Pada pekan lalu, IHSG mengalami peningkatan sebesar 0,30%, ditutup pada posisi 7.350,152 dari 7.328,054 pekan sebelumnya. IHSG menguat 0,16% atau bertambah 11,80 poin jadi 7.350,15 pada Jumat (22/3/2024).

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyamaikan IHSG terlihat melakukan rebound namun volume rendah dan masih menguji garis MA20. Selama dibawah garis MA20 maka berpeluang untuk menguji support garis MA50.

"Namun jika kembali breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya," paparnya dalam publikasi riset.

Rentang pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200 hingga 7.400. RHB Sekuritas merekomendasikan saham PANI, TOWR, SMGR, BUKA.

Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

PANI

TOWR

SMGR

BUKA

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor industri dasar (TPIA, MDKA, INKP, INTP), healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), teknologi (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), transportasi (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), dan non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor industri (ASII, UNTR, IMPC, ARNA), cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), finansial (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), dan infrastruktur (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor energi (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA). Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor properti (PWON, BSDE, CTRA, DMAS).

Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini