Viral Jadwal Baru, Kiamat Diprediksi Terjadi Tahun 2026

Bisnis.com,25 Mar 2024, 06:45 WIB
Penulis: Hesti Puji Lestari
Ilustrasi kiamat

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah teori tentang jadwal kiamat kembali viral. Kini, laporan menyebut jika kiamat mungkin akan terjadi tahun 2026.

Isu tentang kiamat yang akan menghancurkan bumi dan segala kehidupan di dalamnya sudah mencuat sejak tahun 2012.

Meski demikian, setidaknya manusia masih banyak yang hidup hingga tahun 2024 ini.

Namun menurut fisikawan Heinz von Foerster, tahun 2026 akan menjadi tahun yang sangat buruk bagi umat manusia. Bahkan, ada potensi kiamat pada tahun depan.

Menurut Heinz von Foerster, tahun depan akan menjadi "titik didih" atas populasi dunia terus meningkat, seiring dengan kerawanan pangan, urbanisasi, penggundulan hutan, dan perubahan iklim.

Sang ilmuwan mengatakan bahwa semakin banyak orang maka juga akan membutuhkan lebih banyak makanan. Our World in Data menunjukkan bahwa 46% daratan bumi yang dapat dihuni saat ini telah digunakan untuk pertanian.

Tanpa amonia, bahan dasar pupuk berbasis nitrogen, umat manusia tidak akan mampu memberi makan hampir separuh populasi saat ini.

Ketergantungan kita pada amonia membuat manusia khawatir akan berkurangnya persediaan makanan umat manusia. Meskipun von Foerster mengkhawatirkan kesulitan tersebut, hal tersebut lebih disebabkan oleh terlalu banyaknya kelahiran di muka bumi ini.

Siapa Heinz von Foerster?

Lahir di Wina, Austria pada tahun 1911, Heinz von Foerster memperoleh gelar doktor dalam bidang fisika pada tahun 1944.

Ia kemudian berkarier di dunia akademik Amerika Serikat pasca-Perang Dunia II, memenangkan Guggenheim Fellowship, menerbitkan beberapa makalah, membuat kemajuan dalam komunitas akademis, dan mengembangkan daya tarik dengan sibernetika, seperti yang disampaikan oleh Arsip Universitas Illinois.

Ia juga mendirikan Laboratorium Komputer Biologi Universitas Illinois (BCL) pada tahun 1958 untuk mempelajari "prinsip komputasi dalam organisme hidup".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hesti Puji Lestari
Terkini
'