Bisnis.com, JAKARTA — Betapa pun kencang tuntutan iklim dan pemanasan global untuk mengakhiri era batu bara, komoditas energi yang disebut dengan emas hitam itu tetap tangguh dan menjadi ujian penting bagi upaya transisi energi sejagat.
Batu bara, yang juga dikenal sebagai bahan bakar fosil paling kotor itu sebenarnya sudah masuk dalam salah satu klausul kesepakatan COP27 untuk segera dihapus penggunaannya.
Namun kini, banyak faktor justru mendukung ketangguhannya. Terimakasih kepada kondisi ketahanan energi China yang mendorongnya kembali ke batu bara, ditambah meningkatnya permintaan dari India dan dampak perang yang terus berlanjut di Ukraina, serta lemahnya program internasional untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil di negara-negara berkembang.