Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah Direksi dan Komisaris PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA tercatat aktif memborong saham BBCA di tengah momen tebaran dividen senilai Rp270 per saham atau Rp33,28 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur BCA Linawaty Suwono misalnya terpantau membeli saham BBCA dalam tiga kali transaksi. Pertama, Linawaty membeli 245.800 lembar saham BBCA pada 21 Maret 2024 di level harga Rp10.150 per lembar.
Kedua, dia membeli 245.200 pada 21 Maret 2024 di harga Rp10.175 per lembar. Ketiga, ia menjalankan transaksi pembelian 251.805 lembar saham BBCA pada 22 Maret 2024 di level harga Rp10.107,66 per lembar.
Total, Linawaty memborong 742.805 lembar saham BBCA pada 21 Maret 2024 dan 22 Maret 2024. Dia merogoh Rp7,53 miliar dalam menjalankan transaksi tersebut.
"Tujuan transaksi adalah untuk investasi jangka panjang," tulis Manajemen BBCA di keterbukaan informasi pada Senin (25/3/2024).
Direksi BCA lainnya pun turut memborong saham BBCA di saat momen bagi-bagi dividen. Direktur BCA Frengky Chandra Kusuma membeli 216.935 lembar saham BBCA.
Bukan itu saja, Direktur BCA Rudi Susanto juga membeli 389.679 lembar saham BBCA. Lalu, Direktur BCA Subur Tan membeli 359.115 lembar saham BBCA.
Direktur BCA John Kosasih juga menjalankan transaksi pembelian saham sebanyak 226.215 lembar. Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman membeli 214.404 lembar saham BBCA.
Adapun, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja membeli 810.832 lembar saham BBCA. Semua Direksi BCA itu memborong saham BBCA pada 22 Maret 2023 di level harga yang sama Rp10.107,66 per lembar.
Selain direksi, Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso juga membeli 214.145 lembar saham BBCA. Komisaris BCA Tonny Kusnadi juga membeli 181.699 lembar sama BBCA. Kedua Komisaris BCA itu menjalankan transaksi pada 22 Maret 2023 di level harga Rp10.107,66 per lembar.
Transaksi pembelian saham BBCA oleh para pengurusnya dilakukan di tengah momen tebaran dividen. BCA memang telah memutuskan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp270 per saham atau Rp33,28 triliun.
Nilai dividen itu mencapai 68,47% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023. BCA sendiri mencatatkan laba Rp48,6 triliun sepanjang 2023, naik 19,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Keputusan pembagian dividen BCA telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada beberapa pekan lalu (14/3/2024).
Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai sebesar Rp42,5 per saham atau setara Rp5,23 triliun yang telah dibayarkan oleh perseroan kepada para pemegang sahamnya pada Desember 2023.
Alhasil, sisa nilai dividen per saham yang akan ditebar BCA sebesar Rp227,5 per saham.
Adapun, BCA telah menjadwalkan tebaran dividen dengan tanggal pembayaran pada 4 April 2024. Bank juga telah mengumumkan bahwa dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan (DPS) atau recording date pada 26 Maret 2024.
Berikut Jadwal Pembagian Dividen Tunai BCA untuk Tahun Buku 2023
1. Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen (Cum Dividen)
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 22 Maret 2024
- Pasar Tunai : 26 Maret 2024
2. Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 25 Maret 2024
- Pasar Tunai : 27 Maret 2024
3. Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen (Record Date) : 26 Maret 2024
4. Tanggal Pembayaran Dividen Tunai 4 April 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel