Bisnis.com, JAKARTA — PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) menargetkan dapat mengantongi kontribusi hingga Rp1,2 triliun dengan ekuitas minimum senilai Rp500 miliar pada 2028.
Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengaku optimistis perusahaan dapat melanjutkan pertumbuhan dengan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 15–20% pada 2024–2028 dan kontribusi senilai Rp1,2 triliun pada 2028 mendatang.
“Karena kami melihat bahwa untuk bisa memenuhi ekuitas di Rp500 miliar, kami harus bisa mencapai kontribusi sampai sekitar Rp1,2 triliun pada 2028,” ujar Hilman dalam Webinar Syariah 2024 bertajuk “Modal Minimum Asuransi Syariah Naik, Jadi Spin-Off atau Lambaikan Tangan?”, Selasa (26/3/2024).
Hilman menuturkan bahwa untuk mencapai target tersebut, perusahaan juga harus tetap memperhatikan profitabilitas dan nilai tambah.
Saat ini, Hilman mengungkap ekuitas yang dimiliki Zurich Syariah sudah cukup kuat, yaitu sekitar Rp340 miliar pada akhir 2023. Pada periode yang sama, perusahaan membukukan kontribusi senilai Rp482 miliar atau tumbuh 24%.
Adapun di tahun ini, Zurich Syariah menargetkan bisa memiliki ekuitas Rp368 miliar dengan kontribusi mencapai Rp603 miliar atau naik 25%.
Menurut Hilman, investasi menjadi modal dan pondasi bagi setiap pemain jika ingin membesarkan industri asuransi syariah, terutama dalam hal menyiapkan sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur dan sistem IT yang kuat.
“Jadi kalau dari projection kami, apabila kami bisa maintain atau menjaga pertumbuhan antara 15–20% [CAGR 2024–2028], kami akan bisa memenuhi ekuitas Rp500 miliar tanpa harus adanya capital injection,” tuturnya.
Hilman menambahkan bahwa Zurich Syariah akan memanfaatkan potensi penetrasi asuransi yang masih berada di bawah 5%, yaitu dengan mencoba hal-hal yang baru agar bisa menjangkau pasar yang belum tersentuh.
“Salah satu caranya untuk kita bisa bertumbuh lebih tinggi, tentunya kita harus menangkap customer-customer baru,” ungkapnya.
Di samping itu, Hilman menyampaikan bahwa Zurich Syariaj juga tengah menentukan mesin pertumbuhan (growth engine) yang menjadi fokus baru perusahaan. Sebab, saat ini kendaraan bermotor dan travel menjadi kekuatan di bisnis Zurich Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel