Laba Bank Muamalat 2023 Rp13,29 Miliar jelang Diakuisisi BTN (BBTN)

Bisnis.com,28 Mar 2024, 15:37 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. membukukan laba bersih Rp13,29 miliar pada 2023.

Sementara, pada tahun sebelumnya Bank Mualamat mencatatkan laba senilai Rp26,58 miliar. Berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat mencatatkan penurunan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 37,87% yoy menjadi Rp204,84 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp329,69 miliar pada 2022.

Apabila dirinci, pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 22,05% menjadi Rp2,15 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp1,76 triliun pada 2022.

Namun, pertumbuhan tersebut belum mampu mengimbangi bagi hasil untuk pemilik dana investasi yang mencapai Rp1,95 triliun, naik 35,81% dibanding periode sebelumnya Rp1,43 triliun pada 2022.

Penyusutan juga terjadi pada pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar 21,02% menjadi Rp863,54 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp1,09 triliun pada 2022.

Akan tetapi, pendapatan lainnya justru naik signifikan menjadi Rp63,83 miliar pada 2023, tumbuh 83,76% dibanding sebelumnya Rp34,73 miliar pada 2022. 

Selanjutnya, Bank Muamalat juga mencatatkan total aset bank only sebesar Rp66,95 triliun pada 2023. Nilai tersebut tumbuh sebesar 9,11% yoy.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan sebesar 19% yoy menjadi Rp22,5 triliun pada 2022 dari sebelumnya Rp18,82 triliun pada 2022

“Adapun Dana Pihak Ketiga [DPK] meningkat sebesar 3% yoy menjadi Rp47,6 triliun, di mana dana murah atau current account and saving account [CASA] meningkat sebesar 8,5% yoy menjadi Rp23,7 triliun,” ujarnya berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (28/3/2024).

Lebih lanjut, Indra menilai meskipun sepanjang 2023 terdapat potensi risiko perlambatan ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global, akan tetapi Bank Muamalat dapat mencatatkan kinerja yang positif. 

“Hal tersebut ditandai dengan tetap tumbuhnya aset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga [DPK]. Adapun laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp14,1 miliar,” katanya.

Per 31 Desember 2023, lanjut Indra, total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp7,0 triliun dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 29,42%, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator. 

Kualitas pembiayaan juga positif dengan rasio nonperformance financing (NPF) net turun dari 0,86% menjadi 0,66% per 31 Desember 2023.

“Kami akan berupaya untuk meningkatkan profitabilitas pada tahun ini, salah satunya dengan mengurangi beban margin melalui penghimpunan dana murah," ucap Indra.

Untuk memacu pertumbuhan dana murah, Bank Muamalat mendorong peningkatan pembukaan rekening secara online melalui fitur digital customer on board. Pembukaan rekening secara online via Muamalat DIN telah mencapai rata-rata 350 rekening per hari atau meningkat lebih dari tiga kali lipat. 

Sebagaimana diketahui, Muamalat DIN telah digunakan oleh lebih dari setengah juta pengguna aktif. Saat ini Muamalat DIN telah memiliki 198 fitur sejak pertama kali diluncurkan pada November 2019, dengan jumlah transaksi mencapai sekitar 56,7 juta dan volume transaksi mencapai lebih dari Rp76 triliun hingga akhir 2023. 

Adapun, pengguna Madina secara keseluruhan meningkat sebesar 18% secara yoy atau bertambah lebih dari 1.500 pengguna. Selain itu, layanan Virtual Account (VA) yang terintegrasi dengan Madina juga turut meningkat. Jumlah frekuensi transaksi VA Bank Muamalat naik 12% (yoy) menjadi lebih dari 3,5 juta transaksi.

Pada 2024, Bank Muamalat akan melanjutkan strategi business refocusing dengan fokus pada segmen ritel konsumer. Segmen tersebut dinilai lebih sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh pionir bank syariah di Tanah Air ini. 

Bank Muamalat juga akan fokus pada nasabah ritel di beberapa segmen utama yaitu segmen bisnis haji dan umrah, pensiunan, enterprise/korporasi, rumah sakit, pendidikan dan Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini