Harga Emas Berkilau Jelang Perilisan Data Inflasi AS Akhir Pekan Ini

Bisnis.com,28 Mar 2024, 09:02 WIB
Penulis: Redaksi
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga emas naik pada Kamis dini hari, (28/3/2024), karena investor menunggu data utama inflasi AS akhir pekan ini, yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang jalur kebijakan Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi US$2,189.89 per ons waktu setempat. Emas berjangka AS ditutup 0,6% lebih tinggi pada US$2,212.7.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada Februari akan dirilis pada hari Jumat. “Kita harus melihat apakah inflasi AS di dalam negeri cukup lemah untuk memberikan jalur yang jelas menuju penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang,” kata Alex Turro, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Dia memperkirakan aksi harga dalam kisaran tertentu untuk sesi ini karena investor akan absen menjelang laporan tersebut.

Emas mencapai rekor tertinggi pada minggu lalu setelah The Fed AS mengantisipasi penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2024 meskipun terdapat angka inflasi yang tinggi baru-baru ini.

Investor melihat peluang 70% penurunan suku bunga The Fed pada Juni 2024.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Bank-bank sentral terus melaporkan pembelian emas yang sedang berlangsung, didorong oleh keinginan mereka untuk mendiversifikasi cadangan mata uang mereka. Hal ini mengimbangi kelemahan permintaan investasi, yang lebih fokus pada ekspektasi penurunan suku bunga AS,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Saham-saham AS berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, dengan S&P 500 mencetak rekor penutupan lainnya menjelang laporan inflasi utama pada hari Jumat.

Sementara itu, impor emas oleh India, konsumen logam mulia terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan anjlok lebih dari 90% pada bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya, karena bank-bank mengurangi impor setelah harga yang mencapai rekor tertinggi mencapai permintaan.

Perak di pasar spot naik 0,6% menjadi US$24,56 per ounce, platinum turun 0,9% menjadi US$894,85 dan paladium turun 0,7% menjadi US$986,31.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini