Klaim Asuransi Ambruknya Jembatan Baltimore Bisa Capai Rp63 Triliun

Bisnis.com,28 Mar 2024, 13:21 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key hingga ambruk di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ambruknya jembatan Francis Scott Key di Baltimore dapat menyebabkan kerugian klaim perusahaan asuransi sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp63 triliun. Hal ini dapat menjadikan tragedi tersebut sebagai rekor klaim asuransi pelayaran terbesar yang pernah ada. 

Perusahaan asuransi dan analis kini tengah menilai seberapa besar kerugian yang ditanggung oleh asuransi di beberapa lini produk, seperti  kargo, kelautan, kewajiban, kredit perdagangan, dan gangguan bisnis kontinjensi.

“Tergantung pada lamanya gangguan dan sifat cakupan gangguan bisnis di Pelabuhan Baltimore, kerugian yang diasuransikan bisa berjumlah antara US$2 miliar hingga US$4 miliar,” jelas direktur pelaksana pemeringkatan asuransi global di Morningstar DBRS, Marcos Alvarez, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/3/2024). 

Menurutnya, jumlah tersebut akan melampaui rekor kerugian yang diasuransikan pada bencana kapal pesiar mewah Costa Concordia pada 2012. 

Mathilde Jakobsen, direktur senior, analitik di lembaga pemeringkat asuransi AM Best, juga mengatakan klaim tersebut kemungkinan akan mencapai miliaran dolar.

Untuk diketahui, asuransi pertanggungjawaban kapal, yang mencakup kerusakan dan cedera lingkungan laut, diberikan melalui perusahaan asuransi perlindungan dan ganti rugi yang dikenal dengan P&I Clubs. 

Secara kolektif, grup klub P&I Internasional mengasuransikan sekitar 90% tonase lautan di dunia dan klub-klub P&I anggotanya saling mengasuransikan kembali satu sama lain, dengan berbagi klaim di atas US$10 juta. 

Menurut AM Best, grup tersebut memiliki perlindungan reasuransi kelebihan kerugian umum hingga nilai US$3,1 miliar.

Di lain sisi, Analis Moody's Ratings Brandan Holmes menuturkan bahwa terdapat sekitar 80 perusahaan reasuransi berbeda memberikan perlindungan kepada perusahaan asuransi kapal. 

“Meskipun total klaim diperkirakan tinggi, namun hal ini sepertinya tidak akan signifikan bagi masing-masing perusahaan reasuransi karena klaim tersebut akan tersebar ke banyak perusahaan,” terangnya. 

Perusahaan asuransi Britannia P&I dalam pernyataannya mengatakan bahwa kapal bernama Dali telah dimasukan dalam klub tersebut, menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan manajer kapal dan otoritas terkait  untuk menetapkan fakta dan membantu memastikan bahwa situasi ini ditangani dengan cepat dan profesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini