Ramalan Terbaru Nasib Industri Asuransi Umum di Tahun Naga Kayu

Bisnis.com,30 Mar 2024, 03:45 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan industri asuransi umum akan melanjutkan pertumbuhan lebih baik di tahun naga kayu 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang masih tumbuh. Optimisme itu tercermin dari semakin tinggi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita sehingga masyarakat membutuhkan perlindungan berupa asuransi.

Bern menyampaikan bahwa pertumbuhan asuransi sangat erat sekali dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, AAUI berharap industri asuransi umum di tahun 2024 dapat tumbuh positif lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Estimasi pertumbuhan industri asuransi umum hingga akhir tahun 2023 mencapai angka dua digit, demikian pula di tahun 2024 diestimasikan lebih baik dari tahun 2023,” katanya kepada Bisnis, Jumat (29/3/2024).

Adapun, AAUI memproyeksi lini usaha asuransi harta benda (properti), kendaraan bermotor, dan asuransi kredit masih akan menopang premi industri di tahun ini. “Tiga lini bisnis itu yang tetap akan menjadi kontributor terbesar.” 

Lebih lanjut, Bern mengungkapkan bahwa faktor pendorong proyeksi tersebut juga seiring dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik dan penyaluran kredit baru yang tumbuh. Begitu pula dengan kondisi properti, baik komersial maupun residensial yang semakin membaik.

“Penjualan kendaraan bermotor meningkat, diikuti digitalisasi industri asuransi, serta inovasi produk yang disesuaikan dengan kondisi dan teknologi,” ungkapnya.

Meski demikian, Bern menyebut bahwa kondisi industri asuransi umum saat ini sedang tidak baik-baik saja. Di mana, tantangan yang menyelimuti industri asuransi umum di sepanjang tahun ini masih cukup berat, seperti implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 dan ketentuan permodalan.

“Tantangan digitalisasi, persaingan usaha, dan masih hardening market juga menjadi tantangan di tahun ini,” tuturnya.

Namun, Bern menyampaikan bahwa AAUI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator terus berdialog dan kerjasama secara intens dalam memperbaiki kondisi pasar saat ini.

Jika berkaca pada tahun lalu, AAUI mencatat hampir seluruh lini usaha mengalami pertumbuhan di sepanjang tahun 2023. Perolehan premi masih didominasi dari lini usaha asuransi harta benda (properti), kendaraan bermotor, dan asuransi kredit.

Pada periode yang sama, AAUI mencatat pertumbuhan premi tertinggi terjadi pada lini usaha engineering sebesar 63,4% secara tahunan (year-on-year/yoy), asuransi kredit sebesar 56,2% yoy, dan suretyship sebesar 32,4% yoy. Sementara itu, hanya lini usaha satelite yang mengalami kontraksi 68,9% yoy pada 2023.

Bern menuturkan bahwa salah satu peran industri sektor jasa keuangan juga menjadi industri yang juga turut serta mencatatkan kontribusi pada pertumbuhan positif ekonomi nasional selama 2023.

Mengacu data AAUI, perolehan total premi industri asuransi umum mencapai Rp103,86 triliun, tumbuh 15,3% jika dibandingkan dengan tahun 2022 senilai Rp90,12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini