Pilpres RI Jadi Sorotan PBB, Connie Bakrie Bilang Begini

Bisnis.com,31 Mar 2024, 01:46 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Pengamat militer dan keamanan Connie Bakrie./Bisnis-Yotube Ovarla

Bisnis.com, JAKARTA — Pemilihan Presiden Indonesia menjadi salah satu sorotan Komite Hak Asasi Manusia Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie menjelaskan Indonesia perlu memperhatikan hal ini. 

Dalam diskusi lembaga KedaiKOPI, Connie Bakrie menuturkan salah satu anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye melihat terdapat dugaan intervensi presiden pada Pemilu 2024. Bacre juga melihat di menit-menit akhir terdapat perubahan kriteria pada calon wakil presiden yang menguntungkan putra presiden pada 2024. 

"Kemudian pelecehan atau kesewenang-wenangan terhadap tokoh oposisi," kata Connie, Sabtu (30/3/2024). 

Dengan sorotan ini, lanjutnya, dengan Indonesia yang masih menjadi anggota PBB, mau tidak mau hal ini menjadi hal yang penting bagi PBB. 

"Ini kan agenda global bagaimana perlindungan HAM, bagaimana demokratisasi harus berjalan, dan bagaimana lingkungan hidup," ujarnya. 

Menurutnya, Indonesia harus menjadikan hal ini sebagai evaluasi. Evaluasi pertama, menurutnya, apakah jaminan HAM Indonesia semakin aman atau lemah, kedua apakah ada oposisi yang terancam dengan kriminalisasi, penggunaan pasal karet, dengan pemaksaan hukum, atau dibuat-buat atau dipaksakan. 

Hal lain, kata Connie yang akan disorot PBB adalah lingkungan hidup, yakni bagaimana hutan akan semakin rusak. "Ternyata hutan rusak kita semakin disorot. Pemilihan IKN juga menjadi sorotan," tuturnya. 

Dia menuturkan apabila Indonesia tidak melakukan tindakan koreksional, maka tindakan koreksional akan datang dari PBB maupun dunia internasional. 

Sebagai informasi, Indonesia menjadi salah satu dari 7 negara yang menjadi sorotan Komite HAM PBB. Negara-negara tersebut adalah Chile, Guyana, Namibia, Serbia, Somalia, dan Kerajaan Inggris raya dan Irlandia Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini