Bisnis.com, JAKARTA — Industri financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau lebih dikenal dengan pinjaman online (pinjol) kembali membukukan rugi bersih senilai Rp135,61 miliar pada Januari 2024, setelah sepanjang tahun lalu meraup laba bersih.
Berdasarkan data Statistik P2P Lending Periode Januari 2024 yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (25/3/2024), secara akumulasi, industri pinjol di dalam negeri mampu mengantongi laba bersih senilai Rp4,43 triliun sepanjang Januari—Desember 2023.
Jika melihat data teranyar, industri fintech P2P lending membukukan rugi bersih Rp135,61 miliar pada Januari 2024. Kondisi jauh berbeda jika dibandingkan periode yang sama 2023 dengan laba bersih Rp50,48 miliar (year-on-year/yoy).
Kinerja per Januari 2024 itu dicatatkan oleh 101 penyelenggara pinjol dengan total aset mencapai Rp7,03 triliun dengan total liabilitas Rp3,43 triliun dan ekuitas Rp3,6 triliun per Januari 2024.
Penurunan kinerja industri fintech P2P lending juga terlihat dari rasio profitabilitas yang turun. OJK mencatat rasio laba terhadap total aset (return-on-assets/ROA) sebesar -1,93%. Sedangkan rasio laba bersih terhadap total ekuitas (return-on-equity/ROE) sebesar -3,76%.
Selain itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik menjadi 95,87% pada Januari 2024, dibandingkan Desember 2023 sebesar 89,75%.
OJK juga mencatat tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB90) mencapai 97,05%. Artinya, rasio kredit macet atau tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) di angka 2,95%.
Ditelisik lebih jauh, rugi bersih yang dikantongi industri fintech P2P lending juga seiring dengan jumlah beban operasional yang naik 19,03% secara tahunan (yoy).
Nominalnya naik dari Rp890,49 miliar menjadi Rp1,06 triliun. Namun, jumlah pendapatan operasional tetap tumbuh 10,69% yoy menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp998,79 miliar.
Per Januari 2024, penyaluran pinjaman industri pinjol mencapai Rp22,07 triliun, atau naik 17,79% yoy dari Rp18,74 triliun. Sedangkan jumlah penerima pinjaman mencapai 9,94 juta akun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel