Bank Milik Crazy Rich Sampoerna Raup Laba Rp62,01 Miliar, Naik 131,25% pada 2023

Bisnis.com,31 Mar 2024, 13:15 WIB
Penulis: Arlina Laras
Nasabah bertransaksi di kantor cabang Bank Sahabat Sampoerna/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) yang dikendalikan keluarga crazy rich Sampoerna melalui PT Sampoerna Investama meraup laba bersih Rp62,01 miliar sepanjang 2023. 

Laba ini tumbuh 131,25% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp26,82 miliar pada 2022. 

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Sampoerna sebenarnya mencatatkan penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 7,39% yoy menjadi Rp768,84 miliar pada 2023, ketimbang sebelumya Rp830,17 miliar pada 2022.

Namun, bank sendiri telah mengimbanginya dengan mencatatkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang signifikan, naik 95,54% menjadi Rp55,03 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp28,14 miliar pada 2022.

Kenaikan laba juga didorong pendapatan lainnya yang tumbuh 196,91% menjadi Rp66,89 miliar pada 2023, dibanding sebelumnya Rp22,53 miliar pada 2022. 

Tak hanya itu, beban pemulihan kerugian penurunan nilai atau impairment perseroan juga susut 35,96% dari Rp329,8 miliar pada 2022 menjadi Rp211,19 miliar pada 2023.

Bank Sampoerna juga telah menekan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 202 basis poin (bps) menjadi 93,71% pada 2023 dari 95,73% pada 2022. Makin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya. 

Rasio profitabilitas bank pun membaik. Tercatat, rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) Bank Sampoerna naik 103 bps menjadi 2% dari level 0,97%. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank juga naik menjadi 0,53% dari sebelumnya 0,29%

Di sisi lain, Bank Sampoerna juga mencatatkan kinerja penyaluran kredit yang naik 13,15% yoy menjadi Rp11,38 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp10,06 miliar pada 2022. Alhasil, aset perseroan juga terkerek menjadi Rp16,82 triliun, tumbuh 15,86% dari sebelumnya Rp14,52 triliun pada 2022. 

Seiring dengan peningkatan kredit, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross perseroan naik ke level 3,3% dari sebelumnya 2,94%. NPL net juga menjadi 1,76% dari sebelumnya 1,29% pada 2022. 

Terakhir, dari sisi pendanaan, Bank Sampoerna telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12,77 triliun pada 2023, naik 22,25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp10,45 triliun pada 2022. Adapun, dana murah alias current account saving account (CASA) tumbuh 5,68% menjadi Rp2,09 triliun pada 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini