OJK Dorong Kesadaran Finansial di Era Digital

Bisnis.com,02 Apr 2024, 14:23 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menerima cendera mata dari Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin dalam acara Talkshow Literasi Keuangan Digital bertajuk: Cerdas dan Aman Bertransaksi Digital pada Selasa, 2 April 2024./Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut masifnya aduan masyarakat mengenai transaksi keuangan digital harus diikuti dengan upaya pencegahan melalui peningkatan literasi.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK menyampaikan otoritas telah menerima sangat banyak aduan masyarakat mengenai transaksi keuangan digital terkait keamanan data dan privasi data konsumen yang disalahgunakan.

"Agar terhindar dari hal tersebut, perlu penguatan sistem keamanan data oleh seluruh penyelenggara jasa keuangan. Selain itu, dalam pemerataan literasi keuangan dan literasi digital menjadi penting, agar masyarakat terhindar dari ancaman kejahatan siber,” kata Friderica dalam Talkshow Literasi Keuangan Digital bertajuk: Cerdas dan Aman Bertransaksi Digital, melalui pernyataan tertulis, Selasa (2/4/2024).

Dia menjelaskan, berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakat hanya 49,6%, lebih rendah dari tingkat inklusi keuangan yang mencapai 85%. Begitu pula dengan rendahnya literasi digital yang baru mencapai 41,48%. Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan literasi keuangan dan digital, sehingga masyarakat dapat lebih cerdas, warpada dalam transaksi digital.

Sosok yang akrab disapa dengan Kiki itu juga menambahkan tantangan ini misalnya banyak transaksi keuangan digital saat melakukan derma hingga tawaran investasi tetapi ilegal. "Sehingga, diharapkan semua masyarakat berhati-hati dan waspada atas beragam modus penipuan, seperti transfer dana pinjol, penawaran paket diskon dengan harga yang tidak wajar dan pesan tentang pengiriman parsel yang meminta masyarakat membuka atau mengunduh dokumen atau aplikasi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin menyampaikan pihaknya berharap, literasi keuangan dan digital menjadi kunci bagi perkembangan unit bisnis di bawah Astra Financial ke depannya.

Dia mengatakan sepanjang 2023, Astra Financial beserta seluruh unit bisnisnya telah memberikan manfaat program literasi keuangan kepada lebih dari 19.000 masyarakat. Literasi keuangan tersebut diberikan melalui berbagai program pelatihan, sosialisasi, dan workshop yang menyasar pada guru, siswa, UMKM, disabilitas, media, dan masyarakat umum lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini