Cari Waktu Terbaik Balas Serangan, Iran Pastikan Kerusakan Israel Masif

Bisnis.com,07 Apr 2024, 15:40 WIB
Penulis: Erta Darwati
Asap membumbung setelah Israel diduga menyerang bangunan yang dekat dengan kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, 1 April 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri mengatakan Teheran akan memilih waktu terbaik untuk menimbulkan kerusakan paling besar pada Israel, sebagai pembalasan atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Dia menyampaikan hal tersebut saat pemakaman Mohammed Reza Zahedi, seorang Jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang tewas dalam serangan tersebut. 

“Serangan terhadap konsulat Iran di Suriah disebabkan oleh keputusasaan rezim Zionis [Israel]. Kami pasti akan membalas dendam,” katanya, dilansir TASS, Minggu (7/4/2024). 

Bagheri mengatakan Iran akan menentukan sendiri rencana operasinya dan melaksanakannya pada waktu yang tepat dengan kemungkinan kerusakan terbesar pada musuh.

Dia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus bertanggung jawab atas serangan terhadap konsulat Iran, dengan menyatakan jelas bahwa Washington terlibat dalam tindakan negara Yahudi tersebut.

Seperti diketahui, kantor berita Suriah SANA melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel telah menyerang sebuah bangunan di Damaskus. Media berita Iran mengatakan bahwa gedung itu adalah Konsulat Iran. 

Kantor hubungan masyarakat IRGC melaporkan bahwa 7 orang penasihat militer tewas, Jenderal Mohammed Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, bersama 5 perwira lainnya. 

Menurut saluran televisi milik pemerintah Iran IRIB, Zahedi merupakan sosok yang memimpin pasukan Quds di Lebanon dan Suriah.

Lebih lanjut, Rusia mengutuk keras serangan Israel terhadap konsulat Iran dan meminta diadakannya pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai masalah tersebut.

Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi bersumpah bahwa serangan terhadap misi diplomatik tidak akan dibiarkan begitu saja. 

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan serangan itu menghantam gedung militer pasukan Quds, sebuah unit Korps Garda Revolusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini