MUF Catat Restrukturisasi Kredit Dampak Covid-19 Tersisa 0,5%

Bisnis.com,09 Apr 2024, 13:28 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Nasabah Mandiri Utama Finance/muf.co.id

Bisnis.com, JAKARTA— PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatat portofolio outstanding pembiayaan program restrukturisasi kredit sudah menurun dibandingkan awal pandemi Covid-19. 

Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja mengatakan bahwa outstanding restrukturisasi Covid-19 MUF hanya tersisa kurang dari 0,5% terhadap total portofolio per akhir Februari 2024. 

“Jadi sudah sangat kecil dan tidak material lagi,” kata Stanley saat dihubungi Bisnis, Selasa (19/4/2024). 

Oleh sebab itu, Stanley mengatakan bahwa pihaknya tidak keberatan apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengakhiri program restrukturisasi kredit pada 17 April mendatang. Selain itu dia juga mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak akan mempengaruhi tingkat kualitas kredit atau Non Performing Financing (NPF) perseroan. 

Adapun saat ini NPF perseroan jauh berada di bawah ambang batas OJK yakni 1,40% dan masih terjaga dibawah rata-rata industri. 

“Terkait dengan berakhirnya program restrukturisasi Covid-19, karena nilai outstanding yang sudah sangat kecil dan tidak material maka tidak akan berdampak pada posisi NPF serta pencadangan yang sudah ditetapkan MUF,” kata Stanley. 

Secara keseluruhan, MUF optimistis memandang bisnis multifinance pada tahun ini. Perseroan bahkan menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan mencapai 35,27% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2024. 

Adapun pada 2023, MUD berhasil mencatatkan penyaluran pembiayaan sebanyak Rp20,7 triliun. Angka tersebut bertumbuh 15,6% yoy apabila dibandingkan dengan Rp17,9 triliun pada 2022. 

“Target penyaluran pembiayaan MUF tahun 2024 adalah sebesar Rp28 triliun meningkat sebesar 35,27% dibandingkan dengan realisasi penyaluran pembiayaan tahun 2023,” kata Direktur Finance & Business Relationship MUF Rully Setiawan kepada Bisnis, Kamis (4/1/2024). 

Rully menambahkan segmen mobil baru masih akan dominan terhadap penyaluran pembiayaan MUF pada 2024. Pada tahun sebelumnya, penyaluran pembiayaan untuk mobil baru memang berkontribusi paling besar yakni mencapai 40,98%. 

“Capaian ini diperkuat oleh sumber order dari nasabah Bank Mandiri sebesar 29,17% dan BSI sebesar 18,41%,” ungkap Rully. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini