Iran Vs Israel Memanas, Jerman Minta Warganya Tinggalkan Teheran

Bisnis.com,13 Apr 2024, 12:55 WIB
Penulis: Erta Darwati
Asap membumbung setelah Israel diduga menyerang bangunan yang dekat dengan kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, 1 April 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman memperingatkan warganya untuk meninggalkan Iran, dengan menyatakan bahwa ada risiko peningkatan ketegangan secara tiba-tiba antara Iran dengan Israel

Pemerintah Jerman juga menyatakan bahwa warga Jerman mungkin akan berisiko ditangkap secara sewenang-wenang di negara tersebut.

“Dalam ketegangan saat ini, terutama antara Israel dan Iran, ada risiko peningkatan yang tiba-tiba,” tulis Kementerian Luar Negeri Jerman, dilansir TASS, Sabtu (13/4/2024). 

Adapun, dalam peringatan perjalanan yang baru dikeluarkan, pemerintah Jerman menyatakan bahwa tidak dapat dipungkiri jalur transportasi udara, darat dan laut dapat terpengaruh. 

Pemerintah Jerman menyebut, warga negara Jerman di Iran menghadapi risiko nyata, seperti ditangkap dan diinterogasi secara sewenang-wenang serta dijatuhi hukuman penjara yang lama. 

"Warga negara ganda yang berkewarganegaraan Iran dan Jerman sangat berisiko,” kata Kementerian Luar Negeri Jerman. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran juga sudah mengeluarkan peringatan di tengah ancaman negaranya untuk membalas serangan udara Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah. 

Negara-negara termasuk Amerika Serikat (AS), India, dan Rusia telah mengeluarkan peringatan perjalanan serupa untuk staf dan warga negara mereka di negara tersebut.

Sebelumnya, Iran telah bersumpah akan meluncurkan serangan balasan kepada Israel, setelah serangan Angkatan Udara Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan, tujuh penasihat Iran tewas dalam serangan itu, di antaranya adalah 2 jenderal IRGC dan 5 perwira lainnya. Sejauh ini, Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini