Hasil Kajian Ilmiah Inggris Sebut Cara Kurangi Kebiasaan Merokok

Bisnis.com,15 Apr 2024, 21:17 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Ilustrasi/pixabay.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produk tembakau alternatif dinilai bisa menjadi cara perokok dewasa untuk mengurangi kebiasaan merokok.

Berdasarkan Public Health England (PHE), yang kini dikenal sebagai UK Health Security Agency, telah mempublikasikan hasil kajian berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products”.

Dalam hasil kajian tersebut, dikutip Selasa (16/4/2024), menunjukkan rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan bisa menekan paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Dengan fakta itu, PHE mengatakan produk tembakau alternatif dapat membantu lebih banyak perokok beralih dari kebiasaannya.

Perokok dewasa dapat memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, yang telah terbukti secara kajian ilmiah meminimalkan risiko kesehatan.

Sementara itu, Jasjit S. Ahluwalia, ilmuan kesehatan asal Universitas Brown di Amerika Serikat, menyebut pendekatan pengurangan bahaya tembakau bertujuan untuk meminimalkan risiko kesehatan dari merokok.

“Produk tembakau alternatif harus tersedia secara luas bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya,” ucapnya.

Secara terpisah, Jeffrey Ariesta Putra, Dokter Spesialis dari Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, menjelaskan berhenti merokok secara langsung tidak mudah dilakukan bagi perokok dewasa.

Dia menjelaskan dalam proses tersebut perokok dewasa akan mengalami gejala putus nikotin. Kondisi itu berisiko memicu perokok dewasa kembali merokok.

“Sebagai tenaga kesehatan, tidak mudah menyarankan kepada pasien untuk berhenti merokok karena sudah menjadi kebiasaan yang sulit dipisahkan,” kata Jeffrey dalam keterangannya.

Menurutnya, perlu adanya strategi alternatif yang secara efektif karena saat ini jumlah perokok di Indonesia masih tergolong tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini