Pendapatan Naik, Emiten Tol Grup Salim (META) Justru Berbalik Rugi Rp233,74 Miliar

Bisnis.com,16 Apr 2024, 15:36 WIB
Penulis: Ibad Durrohman
Emiten jalan tol Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) tercatat membukukan rugi bersih senilai Rp233,74 miliar sepanjang 2023, kendati pendapatan perseroan naik signifikan. - Dok. Jasa Marga.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tol milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) tercatat membukukan rugi bersih senilai Rp233,74 miliar sepanjang 2023, kendati pendapatan perseroan naik signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), META membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp233,74 miliar, dibanding semester I/2022 yang mencatatkan laba Rp72,43 miliar.

Padahal, pendapatan META naik 20,3% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,68 trilin pada 2023, dibanding tahun 2022 sebesar Rp1,40 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan META ditopang oleh jasa pengelola jalan tol sebesar Rp1,39 triliun. Diikuti segmen energi yang berkontribusi Rp194,79 miliar, penyediaan air sebesar Rp90,43 miliar, dan media Rp2,66 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok dan beban langsung perseroan terkerek menjadi Rp1,03 triliun atau naik 26,14% yoy dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp821,07 miliar miliar.

Salah satu pemicu kerugian META yaitu beban keuangan yang membengkak 157,46% yoy menjadi Rp500,28 miliar, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp194,31 miliar.

Laba bruto META masih terkerek menjadi Rp651,27 miliar dibanding tahun 2022 sebesar Rp581,29 miliar. Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan juga turun 52,57% yoy menjadi Rp248,20 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp523,37 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset META turun menjadi Rp4,31 triliun hingga 31 Desember 2023, dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp11,15 triliun.

Liabilitas perseroan turun menjadi Rp627,74 miliar dibanding posisi akhir 2022 sebesar Rp7,67 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp4,31 triliun, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp3,48 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini