Mentan Klaim Proyek 500.000 Ha Lahan Tebu Merauke Bakal Tekan Angka Impor Gula

Bisnis.com,17 Apr 2024, 22:47 WIB
Penulis: Dwi Rachmawati
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (25/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim proyek strategis nasional 500.000 hektare lahan tebu di Merauke dapat mengurangi ketergantungan impor gula Indonesia di masa depan.

Dia mengatakan, dalam rencananya, proyek 500.000 hektare pertanaman tebu di Merauke itu akan terintegrasi dengan pabrik gula skala besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Rencana kita bangun 500.000 hektare dan ini nanti yang bisa mengurangi import white sugar, raw sugar, dan seterusnya," ujar Amran dalam keterangan resmi, Rabu (17/4/2024).

Amran optimistis proyek gula nasional di Merauke itu menjadi solusi permanen untuk negara dalam menekan impor dan menghemat devisa serta menyejahterakan petani tebu. Dia mengaku telah ditugasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengawal langsung proyek gula nasional tersebut.

"Pemerintah harus support karena ini adalah perintah Bapak Presiden yang memberikan tugas untuk mengawal proyek ini, proyek strategis nasional khusus tebu," tuturnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Senin (20/11/2023), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah tengah berencana untuk membangun pabrik gula di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Merauke.

Dengan kebutuhan investasi hingga Rp3 triliun, pemerintah mendorong keterlibatan pihak swasta untuk menjadi investor. Dia menjabarkan bahwa pembangunan itu akan dilakukan di kawasan yang merupakan lokasi lumbung pangan (food estate) yang sempat gagal digarap oleh pemeirntah.

"Untuk pembangunan kami sudah bicara dengan Kementerian BUMN. Jadi, kami akan membangun pabrik gula di sana," katanya saat ditemui di Gedung Bina Graha KSP, Senin (20/11/2023).

Lebih lanjut, Amran menjelaskan rencananya pabrik tersebut akan dibangun pada tahun depan dengan mengandalkan dana dari swasta. Dia mengatakan, kebutuhan biaya yang besar mencapai Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun mendorong pemerintah untuk menggaet kontribusi dari swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini