Rekomendasi Saham-Saham Tambang saat IHSG Potensi Rebound

Bisnis.com,17 Apr 2024, 07:22 WIB
Penulis: Hafiyyan
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat kembali ke 7.250 pada perdagangan Rabu (17/4/2024). Analis merekomendasikan sejumlah saham emiten pertambangan.

Pada Selasa (16/4/2024), IHSG ditutup melemah 1,68% atau 122,074 poin ke level 7.164,80. IHSG bergerak pada rentang 7.066,57 – 7.285,78 sepanjang perdagangan.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis MA100 dengan runaway gap disertai volume, tetapi dengan bullish volume. Selama bertahan diatas garis MA200 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA(50,100).

"Namun jika tidak mampu breakout resistance garis MA100 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA200. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.050 hingga 7.250," paparnya dalam publikasi riset.

Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

ADMR

NCKL

INCO

ITMG

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA), financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), dan technology (GOTO, EMTK, DCII, BUKA).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA), transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD) dan infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP), property (PWON, BSDE, CTRA, DMAS), cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), dan non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT).

Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini