Bisnis.com, JAKARTA -- Saham Surya Semesta Internusa (SSIA) naik 15,84% pada penutupan pasar Selasa (16/4) menjadi Rp1.170 per lembar. Dengan harga itu, saham SSIA telah melesat 175,94% jika dibandingkan awal 2024.
Gerak saham itu cukup menarik mengingat 72,59% saham SSIA dimiliki publik. Pada aspek kinerja, perseroan membukukan pendapatan yang cukup besar tetapi dengan laba kecil pada 2023.
Terkereknya saham SSIA disinyalir karena adanya kabar salah satu kawasan industri milik perseroan masuk dalam radar lokasi pabrik BYD di Indonesia. Raksasa mobil listrik Tiongkok itu disebut-sebut memiliki 4 opsi untuk lokasi pabriknya.