Direksi Bank Danamon (BDMN) Borong Saham Rp3,52 Miliar, Untuk Apa?

Bisnis.com,17 Apr 2024, 06:08 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawan melayani nasabah di salah satu cabang Bank Danamon di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah Direksi PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) tercatat aktif memborong saham BDMN dengan total nilai transaksi mencapai Rp3,52 miliar pada awal April 2024

Berdasarkan keterbukaan informasi, ketujuh direksi ini menjalankan transaksi pembelian hingga 1,17 juta lembar saham BDMN pada 1 April 2024 di level harga Rp3.017 per lembar

“Kepemilikan saham tersebut merupakan Pembelian saham Perseroan untuk program Deferred Share Material Risk Taker (MRT) untuk sebagian porsi tahunan sesuai POJK Nomor 45/POJK.O3/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum,” tulis manajemen yang dikutip Selasa (16/4/2024)

Adapun, status kepemilikan saham baru yang dimilikinya para Direksi tersebut merupakan saham langsung.

Misal Wakil Direktur Utama Honggo Widjojo Kangmasto tercatat memborong 333.500 saham, sehingga total transaksi mencapai Rp1 miliar. 

Alhasil, usai menyelesaikan transaksi pembelian tersebut, koleksi sahamnya bertambah menjadi 1,18 juta saham. Sebelumnya, jumlah kepemilikan Honggo diketahui sebanyak 854.500 saham. 

Kemudian transaksi pembelian saham juga dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Hafid Hadeli yang turut memborong 255.700 saham. Sehingga, total transaksi atas saham tersebut mencapai Rp771,45 juta 

Tak mau kalah, Direktur Herry Hykmanto juga tercatat membeli 117.300 saham. Adapun transaksi yang dirinya lakukan mencapai Rp353,89 juta

Adapula Direktur Rita Mirasari yang memborong 70.100 saham. Alhasil, nilai pembelian yang dirinya transaksikan mencapai Rp211,49 juta 

Direktur Dadi Budiana juga memborong 178.200 saham. Sehingga total transaksinya mencapai Rp537,63 juta 

Selanjutnya, Direktur Muljono Tjandra dan Thomas Sudarma diketahui masing-masing membeli 95.300 dan 116.600 saham. Sehingga keduanya perlu merogoh kocek Rp287,52 juta dan Rp351,78 juta. 

Di sisi lain, harga saham BDMN usai lebaran 2024 ditutup di zona merah. Harga BDMN anjlok 1,79% ke level Rp2.740 pada Selasa (16/4/2024). Adapun, sejak awal tahun ini atau secara year to date (ytd), harga saham BDMN turun 1,44% 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan merosotnya kinerja harga saham perbankan usai libur lebaran 2024 ini dipengaruhi sejumlah sentimen. 

Mulai dari, data change in nonfarm payrolls AS yang mengalami kenaikan dan level pengangguran di Amerika yang mengalami penurunan.

Faktor sentimen yang ketiga adalah inflasi di Amerika yang mengalami kenaikkan serta melesetnya prediksi penurunan tingkat suku bunga The Fed dari yang semula Juni menjadi September atau bahkan Desember 2024.

Lebih lanjut, hal yang membuat lesunya kinerja saham bank lantaran naiknya tensi geopolitik akibat perang tambahan antara Iran dan Israel. 

Eskalasi perang yang berpotensi meningkat juga dinilai menghamburkan proyeksi pemulihan ekonomi global.

Meski begitu, dirinya menilai prospek saham perbankan masih baik untuk jangka panjang, namun untuk jangka pendek akan mengalami koreksi seiring dengan sentimen negatif yang ada di pasar. 

“Akan tetapi potensi valuasi di masa yang akan datang masih sangat baik,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini