Perang Iran dan Israel, Ini Analisa Dampak ke Indonesia Secara Geopolitik

Bisnis.com,18 Apr 2024, 11:10 WIB
Penulis: Choirul Anam
Bendera Iran vs Bendera Israel./Dok Aljazeera

Bisnis.com, MALANG — Indonesia sebagai negara diplomatik tidak akan terkena masalah geopolitik selama perang Iran-Israel asal tidak berlanjut. 

Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Gonda Yumitro, mengatakan melihat sejarah pada 1979, yakni Revolusi Ruhullah Khomeini mengkudeta Shah dan mendirikan Republik Islam Iran, di mana salah satu identitas utama Khomeini adalah tidak menerima imperialisme Amerika Serikat dan sekutunya Israel. Sejak saat itu, hubungan dengan Israel terputus.

“Adanya perseteruan pada tahun tersebut, membuat hubungan Israel dan Iran yang pernah mesra menjadi terganggu. Serangan kemarin hanya sebagai pengingat bahwa Iran mempunyai power yang cukup,” katanya, Kamis (18/4/2024).

Namun, kata dia, serangan yang dilakukan Iran kepada Israel bisa akan berdampak kepada masyarakat muslim yang ada di Palestina dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Timur Tengah. 

Saat ini, banyak negara yang mendukung Israel karena melihat kehancuran yang terjadi. Meskipun sasaran serangan yang dikirim Iran tidak membuat kerusakan pada organ inti Israel.

“Jika serangan terus berlanjut, dampak perang akan semakin meluas. Maka dari itu, sekutu sangat mewanti-wanti Israel untuk tidak membalas serangan dari Iran. Banyak kerugian yang akan terjadi, tidak hanya negara tetangga Iran dan Israel saja, tetapi seluruh dunia akan terkena imbasnya,” ucapnya. 

Gonda menegaskan pula, Indonesia tidak boleh memihak siapapun dan perlu berhati-hati menyikapi dinamika yang berkembang. Banyaknya WNI yang tinggal di kawasan Timur Tengah membuat Indonesia harus lebih bijak dan tetap pada sikap konstitusi, yakni mendukung perdamaian dunia dan menentang segala macam bentuk penjajahan.

“Tentu, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia. Menolak keras segala bentuk serangan yang dapat menimbulkan korban sipil. Maka menurut saya, Indonesia tetap pada posisi normatif, dan memikirkan kondisi WNI yang bisa terdampak di kawasan,” tambahnya.

Dia menegaskan perang yang berkelanjutan perlu dihindari. Segala upaya yang ada perlu ditingkatkan untuk mencegah perang yang lebih luas terjadi. Masyarakat Indonesia juga perlu memiliki pandangan yang lebih kritis supaya tidak merugikan kepentingan nasional di kawasan, mengingat banyaknya WNI yang tinggal di Timur Tengah. (K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini