Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) telah menerbitkan surat utang senior dalam denominasi dolar AS atau global bond senilai US$500 juta atau sekitar Rp8,11 triliun (asumsi kurs Rp16.220).
Berdasarkan keterbukaan informasi, penerbitan global bond BBNI itu telah dilaksanakan pada 5 April 2024. Bunga obligasi ini sebesar 5,28% per tahun merujuk pada ketentuan Regulation S berdasarkan US Securities Act.
Kemudian, global bond telah terdaftar pada Singapore Stock Exchange pada 8 April 2024. Sebelumnya, pada 27 Maret 2024, BBNI menyelesaikan aktivitas penjajakan pasar (roadshow) serta pricing terkait rencana penerbitan surat utang senior tersebut dan mendapat respons positif dari investor global.
Hal tersebut ditandai dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 6,4 kali dari rencana nilai yang diterbitkan saat Initial Pricing Guidance (IPG)
Global bond BNI 2024 ini menjadi bagian dari penerbitan program euro medium term note (EMTN) di mana perseroan dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumiah pokok sebanyak-banyaknya US$2 miliar.
"Dana hasil penerbitan surat utang senior BNI 2024 sebesar US$500 juta dengan jangka waktu 5 tahun tersebut akan digunakan untuk keperluan pembiayaan dan pendanaan umum perseroan," tulis Manajemen BNI di keterbukaan informasi pada Rabu (17/4/2024).
Manajemen BNI juga menjelaskan pembentukan dan rencana penerbitan global bond itu akan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan bank.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menjelaskan tujuan dari penerbitan ini adalah untuk mendiversifikasi sumber pendanaan dan ekspansi kredit dalam mata uang asing.
"Sebagai bank yang aktif dalam pemberian kredit rupiah dan valas, penerbitan global bond ini akan digunakan untuk ekspansi aset valas dengan imbal hasil yang optimal yang akan memberikan dampak positif terhadap kondisi kinerja keuangan perseroan," ujar Novita dalam keterangan tertulis, pada bulan lalu (31/3/2024).
Selain itu, dia menilai penerbitan global bond mampu meningkatkan kapasitas perseroan dalam mendukung pengembangan bisnis Indonesia dari dan ke luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel