Menparekraf Sandiaga Uno Bantah Bali Alami Overtourism

Bisnis.com,19 Apr 2024, 16:15 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023)./BISNIS-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengklaim Bali belum mengalami kelebihan kunjungan wisatawan (overtourism) meski menjadi destinasi wisata yang paling diminati oleh para wisatawan.

“Sebetulnya kalau Bali sebagai pulau, ini belum overtourism, tapi Bali Selatan. Karena semua terpusat hanya di Nusa Dua dan Bali Selatan, ini memang terlihat peningkatan beban yang cukup signifikan,” ujar Sandiaga dalam gelaran Halalbihalal Kemenparekraf 2024, di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/4/2024).

Sandiaga menilai masih ada beberapa wilayah di Bali yang dapat dikembangkan sebagai destinasi ekowisata, sehingga kunjungan wisatawan tak hanya terpusat di Bali Selatan serta Nusa Dua sebagai penyangga kunjungan wisatawan.
 
Kemenparekraf, imbuhnya, akan memastikan kunjungan wisatawan ke Bali ini ke depannya dapat terdistribusi ke Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur.

“Sehingga bebannya itu tidak hanya di Bali Selatan,” ujarnya.
 
Dia mengakui, Badung dan Denpasar masih menjadi magnet bagi wisatawan. Hal itu pun menjadi PR besar baginya untuk membangun sosialisasi agar wilayah lain di Bali tak kalah indah dapat dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun wisatawan mancanegara.
 
Selain itu, dukungan berupa infrastruktur dan aksesibilitas diperlukan untuk merealisasikan wisatawan agar terdistribusi. “Kedua tentunya dengan atraksi dengan kegiatan (event) dengan mempromosikan daya tarik, baik yang alam, buatan, kultur dan budaya,” katanya lagi.
 
Ketiga, ujarnya pula, pihaknya membuat tema-tema untuk menarik lebih banyak kunjungan seperti 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat yang kini diakuinya mulai banyak diminati.

Sebelumnya, CNN dalam laporannya mencantumkan Bali sebagai salah satu destinasi dengan masalah overtourism. Selain Bali, Amsterdam, Athena, Barcelona, Miami, Paris, Phuket, dan Venesia juga masuk ke dalam daftar ini.

Dalam laporannya pada Desember 2023, Bali tengah dihadapkan pada jumlah pengunjung yang tidak terkendali akhir-akhir ini, membuat Gubernur Bali Wayan Koster menerbitkan daftar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat berkunjung ke Bali.

Aturannya, antara lain dilarang mengumpat, menyentuh pohon keramat, atau memanjat bangunan.

Di samping itu, CNN juga merekomendasikan untuk menghindari berwisata ke Bali pada Januari, Juli, Agustus, dan Desember untuk menghindari keramaian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini