DKPP Sumsel Sediakan 10.000 Dosis Vaksin SE, Buntut Ratusan Kerbau Mati Mendadak

Bisnis.com,19 Apr 2024, 15:30 WIB
Penulis: Husnul Iga Puspita
Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatra Selatan (DKPP Sumsel) akan membagikan sebanyak 10.000 dosis vaksin Septicaemia Epizootica (SE) usai kasus ratusan kerbau milik warga mati mendadak. 

Kepala Dinas DKPP Sumsel Ruzuan Effendi menjelaskan pembagian vaksin ke kabupaten kota sebagai upaya antisipasi semakin menyebarnya virus tersebut ke hewan ternak lainnya. 

“Sudah kita ajukan ke pusat dan akan mendapat pengiriman 10.000 dosis vaksin. Akan kami bagikan dalam waktu dekat,” jelasnya, Jumat (19/4/2024). 

Diketahui sebelumnya sebanyak 431 kerbau di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terdata mati. 

Berdasarkan hasil pengujian sampel di Laboratorium Balai Veteriner Lampung, menunjukkan gejala penyakit SE atau yang sering dikenal dengan sebutan penyakit ngorok. 

Ruzuan menerangkan bahwa wabah itu sudah menyerang hewan ternak di empat wilayah yang ada di Sumsel. Diantaranya Kabupaten OKI, Ogan Ilir, Banyuasin dan terbaru berada di Kabupaten Empat Lawang. 

“Tetapi berdasarkan laporan baru tiga wilayah yang menyebabkan ternak tewas dan di Empat Lawang itu baru ada informasi dari media, belum ada laporan dari dinas wilayah sana,” jelasnya. 

Dia menilai hewan ternak yang rentan terserang penyakit berkaitan dengan pola pemeliharaan masyarakat yang menggunakan sistem tradisional, yakni melepas liarkan peliharaannya. 

“Karena dilepasliarkan jadi susah melakukan kontrol kesehatannya,” tegasnya. 

Oleh karena itu, Ruzuan meminta para petugas peternakan setempat untuk memberikan himbauan kepada para peternak agar mengandangkan kerbau peliharaannya. 

“Pemprov Sumsel juga nantinya akan memberikan bantuan desinfektan untuk disemprotkan ke seluruh kandang sehingga lepas dari bakteri ataupun penyakit. Serta mengajukan bantuan vitamin atau obat-obatan untuk asupan kerbau sehingga daya tahan tubuhnya kuat,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini