Penanganan Turis yang Tertunda ke Manado, Ada Opsi Ganti Destinasi atau Terima Subsidi

Bisnis.com,22 Apr 2024, 09:55 WIB
Penulis: Nugroho Nafika Kassa
Wisatawan melintas dikawasan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/8/2023)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah disarankan untuk memberi perhatian khusus bagi para turis asing tujuan Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang kini tertahan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar akibat dampak dari erupsi Gurung Ruang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).

Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Hamid Paddu mengatakan pemerintah pusat maupun daerah harus segera memberikan beberapa pilihan bagi para turis agar tidak merasa diterlantarkan. Misal dengan memberikan opsi berwisata di lokasi transitnya saat ini atau diberikan subsidi.

Jika ada kemungkinan para wisatawan tertahan cukup lama hingga 10 hari atau lebih di Makassar, maka opsi yang bisa ditawarkan pertama adalah mengganti destinasi wisatanya ke area Makassar atau ke beberapa lokasi lain yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Namun jika mereka memilih dikembalikan ke negara asal, maka bisa diberikan opsi pemberian subsidi jika nantinya akan kembali lagi ke Manado. Tentu hal tersebut tergantung dari persetujuan para wisatawan itu sendiri. 

"Itu tawarannya karena memang kejadian ini diluar dari kontrol, tapi kalau situasinya baik, tidak lama, mungkin bisa diteruskan ke Sulut, tergantung lagi dari rencana mitigasi dari semua wilayah," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (21/4/2024).

Dia meyakini pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sudah punya rencana pengembangan pariwisata sekaligus mitigasi resiko jika terjadi berbagai hal, termasuk hal yang tidak diperkirakan sebelumnya yaitu bencana.

"Mitigasi risiko di dalam pariwisata perhubungan tentu ada yang bisa diperkirakan, tapi juga ada yang tidak diperkirakan seperti bencana. Maka dari itu untuk jangka pendek, sambil melihat situasi, kita harus berusaha supaya tidak merugikan wisatawan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini