Konten Premium

China di Pusaran Rekor Harga Emas, Masih Akan Naik?

Bisnis.com,22 Apr 2024, 10:00 WIB
Penulis: Reni Lestari
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Ledakan harga emas belakangan ini yang mencapai nilai tertinggi sepanjang masa di atas US$2.400 per ons, rasanya mustahil terjadi tanpa andil China, meski sejumlah faktor lain juga menjadi pendorong. China yang merupakan produsen dan konsumen logam mulia terbesar di dunia, berada di garis depan dan pusat dari lonjakan harga yang luar biasa itu.

Memburuknya ketegangan geopolitik, termasuk perang di Timur Tengah dan Ukraina, dan prospek penurunan suku bunga AS, menopang kuat nilai emas sebagai investasi.

Namun, yang lebih kuat mendorong kenaikan tersebut adalah permintaan China yang tak henti-hentinya, karena para pembeli ritel, investor dana, pedagang berjangka, dan bahkan bank sentral memandang emas batangan sebagai lindung nilai di masa yang tidak menentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini