Separuh Orang Dewasa di Dunia Tidak Punya Rekening Bank, Tinggal di 7 Negara Ini

Bisnis.com,23 Apr 2024, 12:18 WIB
Penulis: Arlina Laras
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam agenda 'Edukasi Keuangan Bagi Perempuan Dalam Rangka Memperingati Hari Kartini'/Bisnis-Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lebih dari separuh orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank di dunia tinggal di tujuh negara, termasuk Indonesia. 

Melansir data Global Findex Database, di Indonesia ada sekitar 7% dari orang dewasa tidak memiliki rekening bank. Di negara lain, seperti Bangladesh ada sekitar 4%. Lalu China 9%, Mesir dan Arab mencapai 4%. 

Kemudian, jumlah orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank di Nigeria dan Pakistan masing-masing 5% dan 8%, sementara di India jumlahnya lebih tinggi, sekitar 17%. 

Lalu, mayoritas orang dewasa yang belum memiliki rekening bank adalah perempuan sebanyak 13%, sedangkan laki-laki 11% 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut melihat fakta tersebut, OJK berupaya terus menggenjot tingkat inklusi keuangan

“Usaha OJK adalah melalui program inklusi bulanan. Bagaimana kita membukakan akses keuangan yang belum ada. Lalu, satu difabel satu rekening dan satu rekening satu pelajar,” ujarnya di Jakarta, Selasa (23/4/2024)

Sebagaimana diketahui, OJK mencatat inklusi keuangan tahun 2022 berada di level 85%. Meski, tingkat literasi wanita sudah melampaui laki-laki, akan tetapi mengenai tingkat inklusi perempuan masih lebih rendah daripada laki-laki. 

“Makanya kita edukasi perempuan programnya banyak sekali. Supaya gap antar literasi dengan inklusi bisa dipersempit,” ucapnya. 

Saat ini, OJK mempunyai fokus di mana kelompok perempuan masuk dalam segmen prioritas. Hal ini lantaran perempuan merupakan salah satu faktor ekonomi yang utama di Indonesia. 

Kemudian, perempuan juga menjadi aktor utama ekonomi, di mana perempuan kerap mengurus keuangan keluarga dan bisnis rumahan.

Terakhir, perempuan adalah sosok yang lekat sebagai pendidik keuangan. Berdasarkan hasil survei di mana 95% edukasi keuangan anak-anak didapat dari sang Ibu

“Jadi kita perlu mengedukasi ibu-ibu dan secara tidak langsung kita juga menyiapkan generasi selanjutnya untuk melek keuangan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini