Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup menguat ke level Rp16.220 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang rupiah menutup perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,10% ke posisi Rp16.220 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar tercatat turun 0,11% ke level 105.800.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,01%, dolar taiwan naik 0,19%, won Korea naik 0,08%, peso Filipina naik 0,08%, rupee India menguat 0,06%, ringgit Malaysia naik 0,01% dan baht Thailand menguat 0,7%.
Mata uang yang melemah adalah yuan China yang turun 0,04%, dolar Singapura melemah 0,03%, dan dolar Hong Kong melemah 0,01%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar masih berada di dekat level tertinggi lima bulan yang dicapai pada awal bulan April, karena memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed membuat para pedagang semakin banyak berinvestasi pada greenback.
Selain itu, para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin secara prinsip sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Teheran terhadap Israel, kata kepala kebijakan luar negeri blok tersebut Josep Borrell.
“Investor sedang menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi bulan Maret 2024 ukuran inflasi pilihan The Fed pada akhir pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Selasa (23/4/2024).
Selain itu, Ibrahim juga mengatakan faktor internal datang dari Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan Pemohon untuk seluruhnya baik Paslon 01 maupun Paslon 03 dan ini menjadi babak akhir setelah MK melakukan persidangan secara marathon selama 14 hari kerja.
Hasil yang cukup positif untuk investasi dan dunia usaha. Karena, secara prinsip ada dua hal yang menjadi pertimbangan keputusan stakeholder ekonomi. Pertama adalah kepastian. Hal ini terkait dengan resiko.
Keputusan MK ini cenderung diterima oleh sebagian masyarakat dan relatif tidak menimbulkan gejolak politik maupun sosial. Stabilitas seperti inilah yang memberikan insentif positif karena tingkat resiko menjadi kecil, sehingga sisi kepastian investasi dan ekonomi menjadi lebih terukur.
Pertimbangan kedua, adalah faktor imbal hasil, atau tingkat keuntungan. Dalam konteks ini, Ekonomi Indonesia 'menawarkan' potensi yang berlimpah. Mulai dari sumber daya alam, komoditas unggulan, sampai dengan local domestic demand yang mencapai 280 juta penduduk.
Dan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sementara secara signifikan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Artinya, peningkatan nilai tambah, manufakturing dan investasi masih mempunyai porsi dan potensi yang besar untuk memperbesar dalam rasio PDB ini.
Keputusan MK ini menjadi angin segar bagi perekonomian nasional. Secara paralel, kondisi geopolitik dan kebijakan ekonomi global sedang tidak mendukung serta kebangsawanan dari paslon 01 maupun paslon 03 membuat perpolitikan Indonesia semakin kondusif.
Sementara itu, untuk perdagangan besok, Rabu (24/4/2024) Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.180 - Rp16.260 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel