Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) membukukan pendapatan premi mencapai Rp390 miliar pada kuartal I/2024.
Head of Corporate Secretary IFG Life Gatot Haryadi mengungkapkan pendapatan premi tersebut meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Adapun pada kuartal I/2023, perusahaan asuransi di bawah holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Financial Group (IFG) tersebut memperoleh pendapatan premi sebanyak Rp118 miliar.
Gatot menambahkan bahwa pendapatan premi perseroan di dominasi oleh premi tradisional sekitar 96%.
“Produk tradisional di IFG Life masih tetap mendominasi untuk saat ini, mengingat portofolio dengan produk tradisional jauh lebih besar dibandingkan PAYDI atau unit link, sehingga potensi premi regular dan top-up masih cukup besar,” kata Gatot saat dihubungi Bisnis, Rabu (24/4/2024).
Gatot menambahkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi sebagai proteksi telah mulai muncul sehingga mereka cenderung mulai membeli produk tradisional seperti term life, whole life, dan asuransi kesehatan.
Dia mengatakan bahwa IFG Life akan tetap fokus mendorong penjualan produk berbasis proteksi, selaras dengan visi dan misi perusahaan hingga akhir 2024,
“IFG Life juga akan mengoptimalkan pengelolaan portofolio existing dengan bisnis korporasi sebagai anchor business, serta melakukan pengembangan dan transformasi bisnis bancassurance dan kapabilitas bisnis asuransi kesehatan,” katanya.
Gatot menambahkan pihaknya juga turut mengantisipasi klaim asuransi kesehatan yang cenderung meningkat di industri. Menurutnya IFG Life melakukan pengendalian biaya medis dengan memantau pemberian pelayanan medis dan obat-obatan agar lebih tepat guna dan efisien.
“Hal ini dilakukan agar para nasabah IFG Life mendapatkan pelayanan terbaik dari fasilitas kesehatan rekanan dengan premi yang tetap terjangkau,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel