Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas mencapai Rp8.888,4 pada Maret 2024 atau saat periode Ramadan.
Posisi M2 tersebut tumbuh sebesar 7,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 5,3% yoy.
“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit [M1] sebesar 7,9% yoy dan uang kuasi sebesar 6,2% yoy,” kata Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Kamis (25/4/2024).
Erwin merincikan perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
Tercatat, uang kartal yang beredar di masyarakat pada Maret 2024 mencapai Rp954,0 triliun, tumbuh 14,6% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya 12,0% yoy.
Sementara itu, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 46,4% terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.283,0 triliun pada Maret 2024, tumbuh 6,0% yoy, juga tumbuh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,9% yoy.
Erwin menambahkan, perkembangan M2 pada Maret 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.
Penyaluran kredit pada Maret 2024 tumbuh sebesar 11,8% yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0% yoy.
Lebih lanjut, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 18,0% yoy, setelah terkontraksi sebesar 1,0% yoy pada Februari 2024.
Aktiva luar negeri bersih pada Maret 2024 terkontraksi sebesar 1,1% yoy, setelah tumbuh sebesar 2,3% yoy pada bulan sebelumnya.
(Nona Amalia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel