Bisnis.com, JAKARTA - Emas menjadi salah satu bentuk investasi yang dipilih oleh investor karena menjanjikan keuntungan dan lindung nilai. Pamor emas kian kinclong lantaran harganya yang terus meroket dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan, harga emas juga berkali-kali menembus rekor tertinggi dalam sejarah atau All Time High (ATH), yakni US$2.350 per ons.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (25/4/2024) harga emas 24 karat Antam mengalami penurunan sementara UBS mengalami kenaikan di Pegadaian. Emas batangan termurah cetakan UBS ukuran 0,5 gram dibanderol Rp702.000 dan Antam berada di harga Rp728.000.
Mengacu laman resmi Pegadaian, harga emas termurah cetakan UBS 0,5 gram dipatok seharga Rp702.000 mengalami kenaikan Rp2.000 dari harga kemarin. Sementara harga emas Antam berukuran sama dipatok seharga Rp728.000 mengalami penurunan Rp3.000 dari harga kemarin.
Berikutnya, untuk emas cetakan Antam berbobot 1 gram dihargai senilai Rp1.353.000, turun Rp6.000 dari harga sebelumnya. Sementara itu, emas cetakan UBS untuk ukuran yang sama berada di level Rp1.315.000 naik Rp4.000 dibanding harga kemarin.
Emas juga menjadi pilihan investasi yang aman saat terjadi masa-masa yang sulit atau krisis, walaupun harga emas bisa berfluktuasi.
Biasanya, investor beramai-ramai berburu emas sebagai pilihan investasi saat terjadi ketidakstabilan ekonomi atau politik sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian. Akan tetapi, emas bisa menjadi komoditas sangat fluktuatif.
Maka dari itu, sebelum berinvestasi emas perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab dari perubahan harga emas dan risikonya. Berikut lima hal yang harus Anda ketahui tentang investasi emas, simak dengan cermat!
5 Hal yang Harus Anda Ketahui Sebelum Investasi Emas
1. Emas Berbeda dengan Aset yang Lainnya
Emas berbeda dengan aset yang lain karena nilai emas sendiri tidak bergerak sesuai dengan aset lain, contohnya saham atau properti, dan ketika pasar saham jatuh nilai emas sering kali menguat.
Emas kurang korelasinya dengan aset lain sehingga menjadi diversifikasi sehingga bermanfaat jika dianggap sebagai proporsi kecil dari portofolio yang sebanding.
2. Emas Memiliki Risiko
Sering kali investor melihat emas sebagai safe haven saat mengalami kondisi yang tidak stabil. Terdapat faktor yang berpengaruh terhadap harga emas, sepeti penawaran dan permintaan, kondisi perekonomian secara global, dan ketidakpastian politik, artinya emas menjadi investasi yang fluktuatif.
Sebelum berinvestasi emas, calon investor bisa mencari tahu nasihat atau saran keuangan profesional apabila tidak yakin dengan investasi emas.
3. Emas Tidak Memberi Imbal Hasil
Emas menjadi pilihan investasi yang tidak memberikan penghasilan bagi investor. Emas tidak memberikan bunga dan dividen apa pun. Tetapi, emas bisa menjadi harapan bagi para investor untuk memperoleh keuntungan modal dalam jangka panjang.
Meski emas seperti bentuk investasi yang lainnya, tidak ada jaminan serta hanya memperoleh kembali lebih sedikit dari yang diinvestasikan.
4. Pro Kontra Investasi Emas Fisik
Dengan memiliki emas batangan atau koin adalah salah satu untuk memperoleh eksposur terhadap logam mulia ini. Hal yang harus Anda pertimbangkan adalah biaya penyimpanan dan asuransi dikenakan bisa mahal harganya.
5. Investasi Emas Bisa Tanpa Memilikinya Secara Fisik
Investasi emas bisa dilakukan walaupun tidak memiliki bentuk fisik emas dengan cara memilih dana khusus, dana perwakilan investasi, atau komoditas yang dipasarkan di bursa (ETC).
ETC merupakan investasi pasif yang tercatat di pasar saham dengan melacak harga suatu sumber daya seperti kopi, logam mulia, industri, dan lainnya.
Investor juga bisa berinvestasi emas fisik di ETC sehingga memberi eksposur terhadap logam mulia dan melacak harga spot, merupakan harga yang saat ini terjadi di pasar tempat investor membeli atau menjual emas untuk segera dikirim.
Alternatifnya, investor bisa membeli dana investasi yang dikelola dengan aktif sekaligus membantu dalam memberikan informasi mengenai risiko yang dihadapi dengan berinvestasi di berbagai perusahaan tambang emas dan emas.
Hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan harga emas dan terdapat faktor-faktor yang lebih luas bisa mempengaruhi nilai perusahaan yang menjadi tempat dana diinvestasikan. (Ahmadi Yahya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel