Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN) bakal menurunkan target pertumbuhan kredit ke level 10%-11% pada 2024 seiring dengan BI yang menaikkan suku bunga acuan 6,25%.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan keputusan ini dilakukan untuk mengantisipasi biaya bunga yang mahal dan persaingan dana pihak ketiga (DPK) yang ketat.
Sebelumnya, Nixon menyebut pihaknya sempat membidik target penyaluran kredit 11%-12%. Namun, dengan kenaikan suku bunga ini memaksa agar bank tidak terlalu banyak menyalurkan kredit.
“Kuartal I/2024 kan [pertumbuhan kredit] 14,85%, nanti kita turunkan penyaluran kredit ke level 10% antisipasi dana mahal karena suku bunga sekarang lebih challenging. Ibaratnya, dengan harga bahan baku mahal, maka jualannya tidak usah digeber,” ujarnya dalam sesi Paparan Kinerja Kuartal I/2024, Kamis (25/4/2024)
Nixon berharap dengan menekan kredit ini menjadi langkah rasional di kala biaya untuk mendapatkan dana lebih mahal. Dengan demikian, BTN tidak perlu mencari banyak dana untuk menyalurkan kredit. “Saat ini likuiditasnya tengah mahal,” ucapnya.
Adapun, kondisi likuiditas perseroan yang tercermin Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di kisaran 96,2%
Sebagai informasi, pada kuartal I/2024, BTN membukukan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8% menjadi Rp344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun.
Nixon menuturkan, kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85% dari seluruh kredit dan pembiayaan yang disalurkan perseroan.
Selama kuartal I/2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp292,7 triliun naik 10,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp264,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel