Menhub Ajak Investor Jepang Kembangkan Pelabuhan Patimban

Bisnis.com,25 Apr 2024, 11:05 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Foto udara areal pengembangan Pelabuhan Patimban Tahap 1-2 di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (31/8/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak investor-investor Jepang untuk terlibat dalam pengembangan kawasan Pelabuhan Patimban, termasuk melakukan kegiatan ekspor kendaraan melalui pelabuhan ini.

Hal tersebut dia ungkapkan di sela-sela kunjungannya ke Tokyo, Jepang, pada Rabu (24/4/2024). Pada kesempatan ini, Budi Karya menegaskan kembali komitmen kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin sangat intensif di bidang transportasi.

Dia juga menyampaikan perkembangan sejumlah proyek, di antaranya proyek Pelabuhan Patimban, Proving Ground Bekasi serta proyek MRT Jakarta.

Budi Karya menuturkan, progres pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini telah memasuki Fase I-2. Fase tersebut termasuk pengembangan Car Terminal yang ditargetkan selesai tahun 2025, pengembangan Container Terminal, serta Consulting Services for Design and Supervision. 

Budi Karya berharap pihak Konsorsium Jepang bersama African Global Logistic (AGL) dan PT Samudera Indonesia dapat memberikan proposal kerja sama terbaik sebagai sebagai mitra PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dalam mengoperasikan Container Terminal Patimban. 

“Kami pun turut mengundang investor Jepang untuk terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan pada back up area di Pelabuhan Patimban,” kata Budi Karya dalam keterangan resminya, Kamis (25/4/2024).

Adapun, dia juga mendorong Toyota Tsusho Corporation untuk membuka peluang baru dan mengundang lebih banyak produsen mobil, termasuk produsen mobil non-Jepang, untuk melakukan ekspor melalui Pelabuhan Patimban.

Sebelumnya, pemerintah akan memulai pembangunan Jalan Tol Akses Patimban pada awal tahun ini untuk mendukung kegiatan di Pelabuhan Internasional Patimban, Jawa Barat. Pembangunan akses tersebut membutuhkan dana lebih dari Rp5 triliun. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Pelabuhan Patimban dibangun untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan sehingga dapat memberikan penguatan ketahanan ekonomi.  

Dengan nilai investasi sebesar Rp43,22 triliun, Pelabuhan Internasional Patimban juga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban. 

“Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya pelabuhan ini, sekaligus membantu lalu lintas di Jakarta tidak terlalu macet,” kata Menko Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini