Bisnis.com, JAKARTA - Harga gula selalu menjadi persoalan menahun bagi Indonesia yang ironisnya merupakan negara agraris. Pasokan menipis hingga harga meroket terus membelenggu ambisi swasembada pada 2030.
Puncaknya, saat jelang lebaran 2024, stok gula di ritel modern mengalami kekosongan. Harga gula yang meroket jadi biang kerok ritel ogah melakukan pengadaan.
Dalam mengatasi kelangkaan stok gula, pemerintah pun mengandalkan solusi jangka pendek, yaitu relaksasi harga acuan penjualan di ritel dari sebelumnya Rp16.000 dinaikkan menjadi Rp17.500 per kilogram. Namun, produksi yang anjlok dan importasi yang seret jadi akar persoalan yang belum teratasi.