Bisnis.com, JAKARTA — PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan premi sebanyak Rp19,8 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut sedikit naik 0,58% secara tahunan (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp19,7 triliun.
Namun demikian, berdasarkan nilai premi baru yang disetahunkan atau annualized premium equivalent (APE), premi bisnis konvensional naik sebanyak 22%.
Presiden Direktur Prudential Indonesia Tony Benitez mengatakan bahwa perseroan berhasil mempertahankan kepemimpinan di industri asuransi jiwa dengan perolehan tersebut. Pihaknya pun optimistis dapat terus meningkatkan kinerja positif secara berkelanjutan.
“Untuk Prudential sendiri yang konvensional, kami mendapatkan posisi nomor satu untuk berbagai kinerja, baik total pendapatan premi, aset investasi, dan komitmen pembayaran klaim yang dibayarkan,” kata Tony dalam paparan Full Year Perfomance (FYP) di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Adapun, total aset perseroan mencapai Rp60 triliun dan dana investasi yang dikelola hingga Rp56 triliun. Tony menambahkan perseroan juga berhasil melakukan pembayaran klaim dan manfaat sebanyak Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.
Lebih dari Rp5 triliun di antaranya merupakan klaim kesehatan yang meningkat sekitar 17% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Tony menyebut bahwa kenaikan kesehatan klaim kesehatan tersebut meningkat salah satunya lantaran inflasi medis yang naik double digit per tahun. Untuk mengatasi hal tersebut, dia mengatakan pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pemerintah dan rumah sakit (RS).
“Ini supaya dapat membuat standar biaya medis untuk penyakit-penyakit, agar bisa mengkontrol biaya medis yang semakin tinggi dan juga angka inflasi medis yang tinggi,” kata Tony.
Namun yang pasti, Tony menyebut perseroan terus berkomitmen untuk membayarkan klaim. Hal tersebut tercermin dari Risk Based Capital (RBC) perseroan yang mencapai 470%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%.
Prudential Syariah
Lebih lanjut, setelah melakukan pemisahan unit syariah atau spin off selama dua tahun, Prudential Syariah juga berhasil mencatatkan kinerja positif pada 2023. Pada tahun lalu, Prudential Syariah mencatatkan kontribusi bruto mencapai lebih dari Rp3,2 Triliun.
Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 38% dibandingkan dengan tahun 2022. Termasuk di dalamnya adalah kontribusi Dana Tabarru’ sebesar Rp1,2 triliun yang juga mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu.
Di sisi lain, Prudential Syariah juga mencatatkan total aset sebesar Rp6,7 triliun, termasuk di dalamnya terdapat aset kelolaan investasi sebesar Rp5,5 triliun.
Prudential Syariah telah menyalurkan klaim dan manfaat sebesar Rp2,2 triliun atau sekitar Rp6 miliar per hari, yang terdiri dari klaim manfaat Tabarru’ sebesar Rp1,3 Triliun, bersumber dari kontribusi peserta dan Prudential Syariah bantu salurkan, serta klaim manfaat investasi sebesar Rp0,9 triliun.
Sementara itu, tingkat RBcCPrudential Syariah sebesar 3.806% untuk Dana Perusahaan dan 180% untuk Dana Tabarru’.
“Sepanjang 2023, kami berhasil mempertahankan kepemimpinan kami di industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Hal ini menjadi bukti dari komitmen kami dalam menyediakan kebutuhan proteksi yang komprehensif sesuai dengan prinsip syariah kepada keluarga Indonesia. Kami akan terus berfokus untuk meningkatkan jumlah peserta khususnya terhadap segmen muslim,” ungkap Iskandar Ezzahuddin, selaku Presiden Direktur Prudential Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel