Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memberikan kabar terbaru soal kabar akuisisi PT Bank Muamalat Indonesia. BTN mengakui terjadi hambatan atas aksi korporasi ini
Seperti diketahui, kedua belah pihak masih dalam tahap proses uji tuntas alias due diligence. Pelaksanaan uji tuntas ini sendiri molor dari waktu yang ditargetkan untuk rampung pada April 2024
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan melesetnya jadwal ini lantaran terjadi keterlambatan dalam penerimaan data soal pengkreditan
"Masih belum selesai [due diligence], ada keterlambatan data yang kita terima, jadi belum selesai," katanya dalam Paparan Kinerja Kuartal I/2024, Kamis (25/4/2024).
Artinya, BTN belum dapat membuat keputusan terkait akuisisi Bank Muamalat, karena data yang diperlukan untuk proses tersebut belum selesai dikumpulkan
Lebih lanjut, meski Nixon tidak menjawab dengan gamblang berapa dana yang bakal digelontorkan untuk aksi akuisisi ini, akan tetapi BTN Syariah memiliki semacam dana equity yang dicatat sebagai RAK Kantor. Menurutnya, dia akan memilih bank yang akan diakuisisi itu dengan harga murah
“Karena dia belum perusahaan sendiri. tapi dia bertindak seakan-akan sebagai equity BTN Syariah, di sana duitnya sekitar Rp6 triliun. [Dana] belum tentu dipakai semua buat itu juga. Kita juga yang pasti milih yang paling murah,” tuturnya.
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji menyebut saat ini proses due diligence antara Bank Muamalat dan BTN Syariah masih terus berjalan.
“Terkait dengan tindaklanjutnya, kami akan mengikuti strategi dan arahan dari Pemegang Saham Pengendali Bank Muamalat, [Badan Pengelola Keuangan Haji/BPKH],” ujarnya pada Bisnis, Selasa (23/4/2024)
Sementara itu, Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander mengatakan saat ini proses akuisisi Bank Muamalat oleh BTN sedang dibahas di internal BPKH.
"Setelah pembahasan di dalam, nanti kami sampaikan. Kami ikuti saja, karena ini juga ada dinamika di DPR, kami ikuti di stakeholder," ujarnya setelah acara Mini Talkshow Bank Mega Syariah dan BPKH di Jakarta pada Rabu (3/4/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel